Jika Non Muslim Sudah Ridho

Jika Non Muslim Sudah Ridho

author photo
Sebagian mantan muslim yang telah menggadaikan aqidahnya demi meraih kehidupan dunia yang sesaat ini mengatakan bahwa ayat ke-120 dari surat al Baqarah sudah tidak relevan lagi dengan zaman.

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al Baqarah: 120)


Jika Non Muslim Sudah Ridho
2000 Muslim India Menggadaikan Aqidahnya Demi Urusan Perut


Sebagai bukti menurut mereka, orang Yahudi dan Nashrani sekarang ramah-ramah dan baik-baik kepada umat Islam. Hanya umat Islam yang ekstrim saja yang mengatakan mereka tidak senang kepada umat Islam. Karena mereka kurang gaul atau tidak pernah berinteraksi dengan non muslim.

Untuk jawaban ungkapan semacam ini mudah sekali:

Kalau saya pribadi lebih percaya kepada firman Allah dari pada kepada perkataan mereka yang mendambakan pengisi perut dari musuh agama itu.

Allah kan mengatakan bahwa Yahudi dan Nashrani tidak akan senang atau ridho kepada kita umat Islam sampai kita mengikuti millah mereka. Apabila mereka sudah ridho kepada kita, pasti karena kita sudah mengikuti apa yang mereka inginkan. Sekalipun kita masih merasa orang yang beragama Islam.

Untuk itu, yang perlu dicek ulang adalah keberagamaan kita sudah benar atau belum? Ataukah kita orang yang memakai baju Islam tapi hakikat di dalamnya adalah Kristen atau Yahudi? Sehingga mereka senang kepada kita karena sudah dianggap satu golongan dengan mereka.

Jadi bukan kebenaran ayat al Qur’an yang mesti ditinjau kembali atau disingkirkan!

Penulis: Ust. Zulfi Akmal
Sumber: zulfiakmal.wordpress.com
Next article Next Post
Previous article Previous Post