Mobil Pengantar Calon Jamaah Haji Kecelakaan, 3 Meninggal

Mobil Pengantar Calon Jamaah Haji Kecelakaan, 3 Meninggal

Kecelakaan tunggal terjadi pada pengantar haji asal Slawi di Jalan Capar Padasari pada Selasa (2/9/2014) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Kronologis, saat kejadian ini, puluhan mobil membawa rombongan pengantar calon haji menuju ke Masjid Agung Slawi.

"Satu desa pada ikut semuanya. Semua pemilik mobil mengeluarkan mobilnya semua," jelas suami Taripah, Wahidin (44).

Kecelakaan bus di tanjakan emen jalan Raya Lembang-Ciater sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (2/8/2014).


Alhasil, pikap yang ditumpangi Taripah pun penuh dengan penumpang. Namun, sebelum di akhir tujuan yakni Dukuh Padareka, ada penumpang yang turun tak jauh dari Kantor Kepala Desa Padasari.

"Ada 3 orang yang turun," ujar Taripah.

Taripah (42) menambahkan, saat kejadian mengaku terus memeluk anaknya, Ijma Rifai Hasim yang berumur 8 tahun disaat kecelakaan terjadi.

"Saya peluk kencang terus," ungkapnya.

Taripah menerangkan dalam pikap yang dikemudikan oleh Muhaimim ini sejumlah penumpang berjejal di bak terbuka. Ada sekitar 23 orang, dan di antaranya ada 5 anak-anak. Bahkan, ada satu balita yang juga ikut dalam rombongan ini.

Selepas mengantarkan calon jamaah, rombongan ini pulang terlebih dulu. Dan di tengah perjalanan menuju Dukuh Padareka, tepatnya di tanjakan yang menukik, mesin mobil tiba-tiba mati.

"Mesin tiba-tiba mati terus mobil langsung mundur dan jatuh ke kali," ujar Taripah.

Dia menceritakan, selepas mobil mundur dan terjatuh, sejumlah penumpang terpelanting. Pasalnya, mobil jatuh dan menggelinding atau bodi mobil berputar 360 derajat sebelum akhirnya berhenti berputar di Kali Onje. Ketinggian dari dasar Kali Onje hingga jalan mencapai sekitar 10 meter. "Mobil jatuh di Kali Onje. Kali ini kering karena musim kemarau," jelas Wahidin.

Di jalan desa selebar 4 meter ini, kondisi jalan berlikuk-likuk dan terdapat sejumlah tanjakan atau pun turunan. Tanjakan pun sekitar 30-45 derajat atau menukik. Dan jalan diperparah dengan kondisi aspal jalan rusak. Kondisi jalan saat malam hari gelap gulita. Tidak ada lampu penerangan sama sekali. Bahkan, garis marka pun tidak nampak.

Akibat kecelakaan ini, sejumlah korban dibawa ke rumah sakit. Namun, ada beberapa korban yang dirawat di Puskesmas Jatinegara.

"Ada yang dibawa ke pengobatan alternatif, Sitanggal, Brebes," tambah Kepala Desa Padasari, Ruslani.
Kasat Lantas Polres Tegal, AKP I Komang Yuwandi Sastra menerangkan, ada 3 orang yang meninggal dunia.

"Dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang di rumah sakit," jelasnya.

Di Rumah Sakit Dr Soeselo, Slawi terdapat 7 orang yang dirawat. Dan satu orang masih di IGD.

"Dari tadi malam (2/9) saya di sini, ruangan habis," keluh Taripah.

Rabu (3/9/2014) sekitar pukul 15.00, dia baru bisa dipindahkan ke ruangan. Dia dirawat di ruang kelas 3 di RS Dr Soeselo, Slawi.

Taripah memang sudah tertangani oleh perawatan. Namun perawatan pada kaki kiri dan tangan kiri bukan oleh rumah sakit, tapi Puskesmas Jatinegara.

"Di Puskesmas nggak sanggup, katanya harus dioperasi karena patah tulang," ungkapnya. (tribun)
Next article Next Post
Previous article Previous Post