Ingin Doa Cepat Dikabulkan? Pelajari 10 Adabnya

Ingin Doa Cepat Dikabulkan? Pelajari 10 Adabnya

author photo
Doa bagi orang mukmin sudah semestinya dipanjatkan dalam berbagai keadaan, baik sebelum, saat, maupun selesai shalat, sebelum masuk rumah, sebelum masuk toilet, hingga sebelum dan setelah makan maupun saat bangun tidur. Doa menjadi hal yang begitu lekat dengan kita, terlebih banyak doa-doa sederhana yang sudah kita hapalkan sejak kecil.

Ingin Doa Cepat Dikabulkan? Pelajari 10 Adabnya


Sebagaimana ibadah lain, berdoa pun harus diketahui tatacaranya, etikanya, juga keutamaannya, agar bertambah iman dan kedekatan seorang Muslim kepada Rabbnya.

Dalam berbagai ayat di Al Qur'an, Allah telah banyak menyebutkan perintah untuk banyak berdoa dan memohon kepada-Nya.

Para ulama menjelaskan berbagai doa dan adabnya dalam berbagai kitab. Doa dan tatacara itu tentu diambil dan disarikan dari pemahaman mereka dari sumber-sumber Al Qur'an dan Al Hadits, serta amaliah ulama terdahulu. Salah satu ulama yang menyusun kitab berisi kumpulan doa, wiridan, serta etika berdoa adalah Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.

Dalam kitab Abwabul Faraj yang memang khusus disusun berisi doa-doa dan amalan-amalan yang bisa diterapkan sehari-hari, Syekh Muhammad Al-Maliki membuka penjelasan kitab ini dengan pentingnya memerhatikan etika berdoa. Doa yang diperhatikan adabnya akan semakin menambah kesempurnaan doa itu dan menambah nilai kebaikan. Menurutnya, setidaknya ada sepuluh hal yang patut diperhatikan saat seseorang berdoa. Sepuluh hal tersebut adalah

1. Berdoa di waktu-waktu yang utama. Disebutkan bahwa doa pada momen istimewa seperti hari Arafah, hari Jumat, hari-hari di bulan Ramadhan, serta waktu sepertiga malam terakhir seusai shalat malam, adalah waktu utama untuk berdoa, sebagaimana banyak tercantum dalilnya dalam hadits Nabi.

2. Berdoa dalam keadaan-keadaan yang diutamakan. Keadaan ini bisa tiba di waktu apapun, seperti ketika sedang turun hujan, sebelum dan setelah shalat fardhu di masjid, menjelang iqamat, berdoa di antara dua khutbah Jumat, atau ketika sujud. Jika adab yang pertama tadi menyebutkan tentang waktu-waktu yang memang sudah diistimewakan oleh nash, maka keadaan-keadaan ini adalah momen yang mudah ditemui sehari-hari.

3. Jika memungkinkan, berdoalah menghadap kiblat, sembari mengangkat kedua tangan dengan khusyuk. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas RA, bahwa saat berdoa Nabi mengangkat kedua tangan sampai lipatan ketiak beliau terangkat.

4. Melirihkan suara, tidak terlampau keras atau hanya digumamkan dalam hati. Membaca doa dengan lisan ini menambah kemuliaan dan kebaikan lisan kita.

5. Jangan terlalu berfokus pada keindahan bahasa dan sajak doa. Berdoa dengan doa yang mudah dan lumrah diamalkan, daripada terlalu bingung dengan keindahan bahasa doa tetapi mengabaikan substansinya. Disarankan menggunakan doa-doa yang lebih mudah dihapal.

6. Merendahkan hati, bersikap tenang, disertai dengan rasa mengagungkan Allah disertai pengharapan kepada-Nya.

7. Hendaknya doa dilanggengkan sebagai sebuah rutinitas, lagi selalu meyakini akan diijabah oleh Allah.

8. Bersikap dengan sungguh-sungguh dalam memohon, jika perlu mengulangnya tiga kali. Kurang elok jika berdoa, tetapi malah minta untuk ditangguhkan.

9. Mengawali doa dengan menyebut nama Allah, baik dengan zikir, dilanjutkan syukur kepada Allah, kemudian membaca shalawat Nabi. Jangan terburu-terburu langsung memulai doa dengan permohonan.

10. Selalu bertaubat, menjauhi maksiat, serta menerima kehadiran Allah dalam hati dengan tulus. Hal ini adalah kunci taqarrub, kedekatan seorang hamba kepada Allah dan menjadi hal yang pokok dalam terijabahnya sebuah doa.

Demikianlah 10 Adab doa yang dipaparkan oleh Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam Abwabul Faraj. Semoga adab dalam berdoa ini bisa dengan mudah kita amalkan sehari-hari sehingga menjadi penyempurna ibadah kita, dan menjadi wasilah untuk mendekatkan kita kepada Allah. Wallahu a'lam.
Next article Next Post
Previous article Previous Post