Kecantikan Muslimah Sejati Hanya Dipersembahkan Untuk Sang Suami

Kecantikan Muslimah Sejati Hanya Dipersembahkan Untuk Sang Suami

author photo
KabarMakkah.Com - Sebagai keturunan Hawa, wanita dihiasi dengan fitrahnya yang selalu ingin mempercantik diri. Hal ini mungkin dikarenakan wanita memiliki hati yang condong pada keindahan dan kebersihan dibanding kaum Adam.

Namun sebagai muslimah, perlu diperhatikan bagaimana cara menempuh jalan dalam upaya mempercantik diri dan siapa yang akan menjadi sasaran penikmat hasil cantik itu. Dua hal ini bisa menyebabkan cantik muslimah menuai tabungan dosa yang tanpa disadari semakin menumpuk setiap hari.

kecantikan muslimah
Ilustrasi Kecantikan Muslimah


Jangan menempuh cara mempercantik diri dengan merubah ciptaan Allah

Mempercantik diri janganlah sampai pada arah merubah apa yang sudah diciptakan Allah pada diri kita. Salah satu contoh, banyak wanita (yang di KTP-nya ditulis bahwa dia beragama islam) merasa bentuk alis yang dianugerahkan Tuhannya tidak seindah bentuk bulan sabit yang diinginkan.

Sehingga tanpa pikir panjang mereka langsung mengikis habis alis dan membentuknya kembali dengan pensil alis atau dengan sulam alis. Bahkan sekarang ini masalah operasi wajah atau bagian tubuh lain untuk memperoleh bentuk ideal sudah dianggap wajar dan lumrah.

Padahal Allah SWT berfirman bahwa hal tersebut merupakan ajakan syaiton yang tentunya akan menyebabkan kerugian di akherat kelak.

ayat muslimah
QS. An Nisa 119


Dan pasti kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya)." Barangsiapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata. (QS. An Nisa: 119)



Dedikasikan kecantikanmu hanya untuk sang suami

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda kepada Umar, "Maukah kuberitahukan sebaik-baik simpanan seseorang? Dia adalah wanita shalihah, Yaitu jika suami memandangnya, Dia menyenangkannya."

Dari hadits Abdullah bin Salam, bahwa Rasulullah bersabda "Sebaik-baik istri ialah istri yang menyenangkan kamu bila engkau memandang (nya), dan taat kepadamu bila engkau menyuruh (nya), serta menjaga dirinya dan harta bendamu di waktu engkau tidak berada bersamanya."

Maka dari itu, berdandan untuk suami juga merupakan ibadah. Sehingga sang istri pasti akan mendapatkan balasan dan pahala dari Allah di akhirat kelak. Selain itu, Dia juga akan memperoleh kebahagiaan dan kepuasan dalam hidupnya bersama sang suami tercinta.

Ciri wanita shalihah adalah dia yang mampu membuat hati suami senang ketika melihatnya. Bagaimana mungkin seorang muslimah bisa menyenangkan hati suami yang memandangnya jika ketika berhadapan dengan sang suami Ia tampil alakadarnya. Rambut yang belum disisir, baju yang kusut dan lusuh, aroma tubuh yang apek, wajah yang berminyak dan berkeringat akibat aktivitas dapur dan lain sebagainya.

Bandingkan jika Ia hendak keluar rumah. Wajah yang cantik penuh polesan, baju yang istimewa dipenuhi gemerlap perhiasan disertai harum aroma tubuh yang semerbak mampu mengundang mata laki-laki lain yang bukan mahram untuk melirik kepadanya.

Sungguh suatu realita ironis yang bukan hanya dilakukan oleh wanita-wanita kafir, namun sudah menjadi kebiasaan mendarah daging pada diri wanita-wanita muslim. Padahal larangan bertabaruj (menampakkan keindahan sehingga laki-laki yang melihatnya tertarik dari aspek syahwat) sangat tegas ditulis dalam nash Al Qur’an dan Al Hadits.

Dari Fadholah bin Ubaid, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga golongan yang tidak ditanya Allah di akherat: seorang laki-laki yang memisahkan diri dari jama'ah, mendurhakai imamnya, kemudian meninggal dalam kedurhakaannya itu; Seorang budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri meninggalkan tuannya, lalu mati; seorang wanita yang ditinggal pergi suaminya, yang mana suaminya itu telah mencukupi kebutuhannya, namun dia bertabarruj, maka mereka tidak ditanya"(HR. Al Hakim dan Ahmad)

Tidak ditanya oleh Allah, artinya bahwa Allah tidak lagi memperhitungkan amal mereka. Tanpa bertanya lagi Allah sudah menjatuhkan vonis bahwa tempat kembali mereka adalah neraka. Di samping itu dengan menampakkan keindahan dan kecantikan di luar rumah, seorang muslimah yang sudah menikah sebenarnya sedang merampas hak suaminya.

Besar kemungkinan suami merasa tersakiti dengan perilaku muslimah yang mengumbar kecantikannya untuk laki-laki lain. Apalagi jika yang tersakiti itu adalah laki-laki shalih yang kelak akan beroleh Syurga.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat dari bidadari akan berkata, “Janganlah engkau mengganggunya, semoga Allah membinasakanmu. Sesungguhnya ia hanyalah tamu (sebentar) di sisimu, sebentar lagi ia akan meninggalkanmu menuju kami” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Perhatikan bagaimana do'a bidadari tersebut. Mereka mendo’akan kebinasaan menimpa diri wanita yang menyakiti suaminya. Ditambah lagi Allah menjatuhkan kepastian bahwa tempat kediaman yang akan ditinggalinya kelak adalah Neraka. Na’udzubillahi min dzalik.

Maka dari itu azamkan mulai dari sekarang bahwa cantik muslimah hanya untuk sang suami. Bersoleknya seorang muslimah untuk suaminya bernilai ibadah yang berbalas pahala Syurga kelak di hadapan Allah SWT.

Kecantikan dan sifat manja seorang istri kepada suami akan melahirkan ketentraman dalam rumah tangga. Mata suami sudah terpuaskan dengan kecantikan istri di dalam rumah sehingga tak lagi mencari pemandangan haram di luar rumah.
Next article Next Post
Previous article Previous Post