Diantara Tabiat Manusia: Suka Terburu-buru

Diantara Tabiat Manusia: Suka Terburu-buru

author photo
Diantara tabiat asli manusia adalah suka terburu-buru atau tergesa-gesa.. Sifat terburu-buru ini sejatinya memang dilarang dalam syariat Islam. Inilah sifat yang sering disampaikan di dalam Al Quran dan Al Hadits sebagai sifat yang hina dan bahkan dikatakan bagian dari salah satu sifat Setan.

Diantara Tabiat Manusia: Suka Terburu-buru


Sebagaimana termaktub dalam Al Quranul Karim:

خُلِقَ الإنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلا تَسْتَعْجِلُونِ

Manusia telah dijadikan bertabi’at tergesa-gesa, Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (adzab) Ku, Maka janganlah kamu minta kepadaku mendatangkannya dengan segera (QS. Al-Anbiya: 37)

Sekalipun demikian, Manusia juga diberi kemampuan oleh Allah SWT untuk menahan diri dan mampu melawan sifat tersebut, lalu membiasakan diri dengan sifat ketenangan dan kesabaran. Oleh karena itu Al-Qur’an selalu memuji orang-orang yang bersifat sabar, dan bahkan Allah menjanjikan kepada mereka perlindungan, petunjuk dan pertolongan.

_______________


Dahulu… Orang tua kita berangkat bekerja setelah matahari terbit dan sudah kembali ke rumah sebelum matahari terbenam.

Walaupun memiliki anak yang banyak.. Rumah dan halaman pun tetap luas, Bahkan tidak sedikit ada yang memiliki kebun.. Dan semua anak-anaknya bersekolah….

Sekarang… Banyak yang berangkat kerja subuh dan sampai rumah setelah isya, tapi rumah dan tanah yang dimiliki tidak seluas rumah orang tua kita dahulu, dan bahkan banyak yang takut memiliki anak banyak karena takut kekurangan…

” Dan sungguh akan Allah berikan cobaan kepada manusia dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta….” (QS. Al Baqarah: 155)

Dulu, Orangtua kita hidup tanpa banyak alat bantu… Tapi tenang menjalani hidupnya.. Sementara kita yang dilengkapi dengan pampers, mesin cuci, kompor gas, Smartphone, Motor, Mobil, TV, email, Facebook, Twitter, Ipad, Ruangan ber AC dll..

Seharusnya fasilitas itu semua mempermudah hidup ini.. Namun ternyata tidak, sampai-sampai tidak sempat kita menikmati hidup karena semuanya dilakukan dengan terburu-buru….

…Berangkat kerja, TERBURU-BURU…
…Pulang kerja, juga TERBURU-BURU..
…Makan siang, TERBURU-BURU…
…Di Lampu merah, TERBURU-BURU…
…Berdo’a pun, TERBURU-BURU…
…Bahkan sholatpun, TERBURU-BURU..
....Hanya mati…. yang tidak seorangpun mau TERBURU-BURU………

Di jaman sekarang, banyak kita lihat di sekeliling kita, bahkan bisa jadi kita sendiri yang menyesal hingga penyesalannya tiada guna. Penyesalan abadi karena tergesa-gesa dalam menyikapi beberapa perkara yang sudah semestinya mereka bersabar dahulu sebentar.

Contohnya adalah lelaki yang tergesa-gesa menceraikan istrinya hanya karena masalah sepele, mencaci maki keluarga, menyia-nyiakan anak-anak, Bahkan malah ada yang menghancurkan kehidupan rumah tangganya sendiri. Akhirnya dia terpelosok dalam lubang kesedihan dan keterputus asaan. Semua itu disebabkan suka terburu-buru dalam menyikapi masalah.

Diantara contoh lain adalah terburu-buru sewaktu naik kendaraan, hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Pada akhirnya pelakunya menderita sakit yang parah, bahkan tidak sedikit pula yang menjadi cacat atau malah meninggal dunia. Semua itu juga disebabkan karena tergesa-gesa.

Diantara contoh yang lainnya adalah manusia suka terburu-buru dalam mencari rezki, kemudian mencari jalan pintas dengan cara haram yang dilarang syariat. Padahal Allah sudah berjanji akan menyempurnakan rejeki seseorang sebelum orang itu meninggal dunia. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW:


نَّ رُوْحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي رُوْعِي : لَنْ تَمُوْتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا فَاتَّقُوْا اللهَوَ أَجْمِلُوْافِي الطَّلَبِ وَلاَيَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمْ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُنَالُ مَاعِنْدَهُ إِلاَّبِطَاعَتِهِ

“Sesungguhnya Ruhul Quds (Malaikat Jibril) meniupkan ke dalam kalbuku :

“Tidak akan ada jiwa yang mati sampai Allah Azza wa Jalla menyempurnakan rizkinya. Maka hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, dan carilah rizki dengan cara yang baik. Janganlah keterlambatan rizki membuat salah seorang di antara kalian mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya apa yang di sisi Allah Azza wa Jalla tidak akan bisa diraih, kecuali dengan mentaatiNya”. (HR. Ibnu Abi Dunya dalam kitab al Qana’ah, dan Ibnu Majah, serta al Hakim dalam Al Mustadrak)

Semoga Allah menjadikan kita para hamba yang bersabar, dan bijak setiap menghadapi masalah. Amiin
Next article Next Post
Previous article Previous Post