Buka Al Quran di Masjidil Haram Secara Acak, Pria Ini Kaget Lalu Keluar dari Pekerjaannya, Subhanallah!

Buka Al Quran di Masjidil Haram Secara Acak, Pria Ini Kaget Lalu Keluar dari Pekerjaannya, Subhanallah!

author photo
Buka Al Quran di Masjidil Haram Secara Acak, Pria Ini Kaget Lalu Keluar dari Pekerjaannya, Subhanallah!


Setiap orang mendapat cara yang berbeda-beda dalam menerima teguran, ilham ataupun hidayah dari Allah SWT.

Seperti yang dirasakan Founder XBank Indonesia, El Candra.

Ia mendapat hidayah dari Allah SWT saat menunaikan ibadah haji beberapa tahun lalu.

Saat berada di tanah suci mekah, El Candra menyempatkan diri untuk membeli sebuah Mushaf Al Quran lengkap dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Al quran tersebut masih terbungkus plastik dengan rapi.

Ketika berada di Masjidil Haram, ia pun membuka mushaf tersebut secara acak.

"Awalnya saya hanya ingin menebak-nebak, surat dan ayat berapakah yang pertama kali saya buka dari Al Quran ini. Ternyata surat Al Baqarah ayat 275. Habis itu, saya tutup lagi itu Al Quran tanpa menandainya, karena saya hanya sekadar penasaran,"ujarnya.

Keesokan harinya, El Candra kembali mencoba membuka Al Quran tersebut dengan cara yang sama.

Tak disangka, ia kembali membaca surat dan ayat yang sama.

"Ketika itu, rasa ingin tahu saya semakin kuat dan saya membaca artinya, isinya seperti ini "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya," tuturnya.

Kebetulan saat itu, El Candra mengaku serombongan dengan Ustad Abdullah Gymastiar (Aa gym).

Ia pun bertanya pada ustad kondang Indonesia itu, apa maksud dari surat Al Baqarah ayat 275.

"Harapan saya ia menjelaskan tentang riba. Namun tidak, ia malah menanyakan pada saya, kamu kerja dimana?

Ya, saya jawab, di Bank. Iapun kembali membalas, "solusinya, hijrahlah dari sana. Saya jadi bingung, jawabannya itu aja. Gak mungkin dong, saya keluar begitu saja, karena di sana sumber penghidupan saya. Besok-besoknya saya tanya lagi, ia bilang jawabannya tetap sama," ucapnya.

Di hari lain, El Candra membaca Al Quran di Masjidil Haram sambil tidur-tiduran.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki tua dan dua pemuda menghampirinya.

"Masjidil Haram kan besar dan saat itu gak banyak orang. Bisa saja kakek dan dua pemuda tersebut duduk di tempat lain, tapi entah kenapa dia duduk di samping dan menepuk pundak saya. Ia langsung bertanya, saya kerja di mana?. Loh, kok langsung nanya kerja, bukannya nama? Saya jelaskan, masih kerja di bank," tambahnya lagi.

Si kakek langsung membuka surat Al Baqarah ayat 275.

El Chandra langsung tertarik, karena selama ini rasa penasarannya belum terjawab.

"Saat menunjukkan surat di dalam Al Quran saya, ia langsung bilang. Nah itu sudah ada artinya dalam bahasa Indonesia, sudah baca?. Saya mengangguk. Ia pun mengatakan, bahwasanya kerja di bank termasuk dalam riba, karena menukarkan uang dengan uang. Panjang lebar penjelasanya, sampai di detik terakhir, ia tepuk-tepuk pipi saya dan bilang, kamu datang ke sini karena diundang oleh Allah, jadi, apapun yang Dia berikan hidayah padamu, harus dijalankan, yang kuat dan tabah ya, dalam menghadapi perjalanan setelah ini. Allah itu maha kaya dan maha pemaaf. Saya menangis mendengar penjelasan si bapak tua dan saat itu langsung memutuskan untuk resign dari bank. Berbagai rintangan dan halangan saya lalui. Sekarang, saya membuka usaha bubur ayam, alhamdulillah, Allah menitipkan banyak hal pada saya, mulai dari rezeki hingga mempekerjakan orang,"pungkasnya. (*)
Next article Next Post
Previous article Previous Post