Gara-gara Mobil Lecet, Mantan Sopir Hampir Saja Didor Indria Kameswari

Gara-gara Mobil Lecet, Mantan Sopir Hampir Saja Didor Indria Kameswari

author photo
Berita tentang meninggalnya pegawai BNN, Indria Kameswari (38), menghebohkan warganet.

Wanita cantik yang meninggal dunia di tangan suaminya rupanya memiliki kesan tersendiri bagi salah satu mantan sopir pribadinya.

Gara-gara Mobil Lecet, Mantan Sopir Hampir Saja Didor Indria Kameswari


Sopir bernama Amin (36) itu menceritakan jika Indria Kameswari sering berkata kasar bahkan mengancam akan menembaknya.

Aksi ancaman itu terjadi sekitar setahun yang lalu, saat Amin tengah membawa mobil milik Indria yang lecet sedikit di bumper akibat menyerempet trotoar. Lalu ketika melihat keadaan mobilnya, Indria marah-marah dengan mengeluarkan ancaman tersebut.

"Hati-hati dong. Nanti saya dor kaki kamu," (sambil mengeluarkan gagang pistol)," kenang Amin

Semenjak diancam mau didor, Amin selalu ketakutan dan kemudian mengundurkan diri sebagai sopir pribadi. Dia mengaku selama dua tahun menjadi sopir, gaya berbicara Indria memang ketus dan kasar.

Bukan hanya Amin, salah satu Keluarga Abdul Malik Azis juga pernah diancam Indria Kameswari dengan senjata api atau pistol.

“Setahu saya saudari Indria pernah mengancam kami dengan senpi karena kami mau melaporkannya karena tindak pidana yang sering dia lakukan," kata Moch Tawakal, kakak Abdul Malik Azis alias Mochamad Akbar.

Pernyataan Tawakal disampaikan kepada wartawan di rumahnya, di Kelurahan Warakas, Jakarta Utara pada Rabu, 6 September 2017.

Tawakal mengaku tak pernah melihat langsung Indria memegang pistol. Namun dia pernah menyaksikan Indria memasukkan tangannya ke dalam tas lalu berkata, “saya ini punya senjata, jangan main-main dengan saya. Berani sama saya, saya tembak," kata Tawakal menirukan ucapan Indria.

Diketahui, Indria tewas ditembak suaminya Abdul Malik. Polisi masih menyelidiki terkait kepemilikan senjata api tersebut. Sebab pelaku hingga kini masih menyembunyikan senjata tersebut.

BNN menepis senjata api tersebut inventaris untuk Indria. Kepala BNN Budi Waseso menegaskan secara prosedural, hanya pegawai BNN di bagian penindakan saja yang diperbolehkan memiliki senjata api. Sementara Indria merupakan pegawai bagian rehabilitasi.

Baca Juga:


"Kalau bagian rehabilitasi tidak bisa. Tapi, kalau bagian penindakan baru boleh senjata lengkap," ucapnya.

Next article Next Post
Previous article Previous Post