Fakta Lailatul Qadar: Malaikat Turun Ke Bumi

Fakta Lailatul Qadar: Malaikat Turun Ke Bumi

author photo
Ramadhan yang telah memasuki 10 hari terakhir memang pada dasarnya merupakan peringatan pada kita untuk tidak bersantai-santai saja menjalani ibadah puasa tanpa ada peningkatan seperti pada Ramadhan tahun sebelumnya.

Fakta Lailatul Qadar: Malaikat Turun Ke Bumi


Keberadaan Laitatul Qadar yang sangat misterius namun benar-benar nyata tak banyak untuk digapai oleh umat Islam yang sedang menjalani Ramadhan. Padahal jika mengetahui keutamaannya, nilai pada malam itu sama dengan seribu bulan hingga keberkahannya, memang sangat menarik untuk didekati, digapai dan didekap karena malam itu adalah malam yang luarbiasa dahsyat!

Apalagi malam tersebut merupakan fenomena istimewa yang tak bisa dilihat secara nyata, namun memang bisa dirasakan kehadirannya adalah, kedatangan para malaikat yang jumlahnya teramat sangat banyak yang berbondong-bondong turun ke bumi dengan memenuhi dua pertiga alam jagad raya, hingga langit dunia terasa penuh para malaikat pembawa rahmat.

Sebuah hadits Riwayat Thayalisi dalam Musnadnya no.2545 juga Ahmad II/592 dan Ibnu Khuzaimimah dalam shahihnya II/223 menyebutkan:

“Lailatul qadar itu pada malam27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil” Juga terlihat dalam Surat Al Qadr [97] ayat 4:

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”

Mengapa banyak malaikat yang turun kala lailatul qadar datang? Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, banyaknya malaikat yang turun saat lailatul qadar, dikarenakan banyaknya barakah dari malam lailatul qadar ini. Mereka turun bersamaan dengan turunnya barakah dan rahmat Allah, sebagaimana mereka hadir di waktu-waktu seperti dalam majelis dzikir, atau majelis al-Qur’an, dan bahkan pada waktu itu disinyalir sayap-sayap para malaikat diletakkan pada para penuntut ilmu yang dengan segenap hati melakukan tugasnya. Hal ini dikarenakan sebagai penghormatan untuk mereka.

Bagaimana dengan tanda-tanda malam lailatul qadar yang sering didengungkan kelompok musik “Bimbo”, seperti angin yang sepoi-sepoi atau malah berhenti berhembus, margasatwa tak berbunyi dan gunung-gunung menahan nafasnya, dimana keheningan, kesyahduan ataupun ada rasa pasrah menyelinap, hati yang terasa nyaman, rindu yang meronta-ronta pada Sang Pencipta Alam ini.

Keberadaan malaikat ini sungguh bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, karena banyak dalil yang berbicara tentangnya, Sebagaimana riwayat dari sahabat Anas Radhiyallahu 'anhu, Bahwa Rasulullah bersabda: “Pada malam lailatul qadar, malaikat Jibril as, turtun kedunia dengan sekumpulan malaikat lainnya, lalu berdoa memohonkan rahmat untuk berdzikir kepada Allah..” (HR Baihaqi Syu’abul Iman).

Menurut hadist riwayat ini, terjadi percakapan antara malaikat dan Allah yang menanyakan apa yang patut diberikan kepada umat manusia yang telah menyempurnakan amalnnya.

Amal yang dimaksud tentulah kerja keras mereka dalam menghidupkan malam-malam ramadhan yang penuh berkah dengan segala macam amalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan ridha Allah semata.

Lalu, bagaimana dengan nasib mukmin yang tak berminat terhadap kehadiran lailatul qadar ini? Tentu kerugian tiada tara, karena Allah akan berikan ganjaran berupa pahala secara penuh untuk umat yang tak hanya sekedar melakukan ibadah ramadhan ini sebagai aktivitas rutinitas yang selalu berulang tiap tahun, namun berupaya untuk memperbaiki diri, instropeksi sedalam-dalamnya dengan apa yang dilakukannya setahun penuh, dengan meningkatkan ibadah, perbanyak sedekah dan meminimalisir keburukan-keburukan yang selalu dikerjakan sepanjang tahun, bermunajat memohon maaf kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Kemudian mencari keberadaan lailatul qadar dan para malaikat-Nya pada malam hari nan syahdu. Dan menyempurnakan kewajiban puasanya lalu bergegas beranjak melakukan shalat idul fitri. Dimana orang-orang beriman meninggikan suara untuk berdoa. Sehingga Allah berkenan dengan bersumpah untuk mengabulkan doa-doa umat pilihannya ini. Dan Allah pun berkenan menghapus dosa-dosa dan menggantikan keburukan-keburukan umat-Nya dengan kebaikan.

Imam Al-Ghazali menyatakan jika kehadiran malaikat yang mendekati manusia itu diberikan ilustrasi oleh Syaikh Muhammad Abduh sebagai berikut, setiap orang itu merasakan dalam dirinya dua bisikan, yakni bisikan baik dan buruk.

Dan kerap terjadi pertentangan antara keduanya. Hingga seringkali kedua bisikan itu malah merecoki manusia untuk menerima atau menolak atau bahkan mencegah hingga tibalah ‘sidang’ yang memutuskan sesuatu.

Lalu, siapakah yang bertugas membisikkan kebaikan? Tentu malaikat-lah tugasnya dan yang membisikan keburukan tak lain dan tak bukan adalah malaikat, agar manusia tak jatuh dalam kubangan dosa.

Dan apa sebenarnya tugas para malaikat pada malam lailatul qadar itu? Tentu untuk menemui umat Islam yang sudah siap lahir batin untuk menyambut ramadhan ini bukan dengan hal yang amburadul atau asal-asalan, namun dengan keistiqomahan dan keikhlasan.

Hingga orang-orang yang sangat siap menyambut lailatul qadar ini dalam jiwanya akan senantiasa damai, aman dan tentram karena selalu disertai malaikat sepanjang hari hingga mendorongnya untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan dalam tubuhnya, jiwanya akan merasakan kedamaian yang luarbiasa hingga terbitnya fajar! Subhanallah, Betapa bahagianya umat yang menerima kehadiran malaikat sepanjang malam dan merasakan perasaan damai nyaman dan sejahtera sampai terbitnya waktu subuh!

Umat pilihan-Nya yang mendapatkan lailatul qadar dan disertai para malaikat yang berdengung dan bertasbih menyebut Asma-Nya akan terlihat bagai orang baru dengan jiwa yang terbasuh nikmat Illahiyah yang tiada batasnya. Penerima lailatul qadar terlihat tak akan berhenti melakukan kebaikan-kebaikan dalam jangka waktu pendek saja, karena pada dasarnya ia akan menginspirasi banyak umat untuk melakukan amal kebaikan lainnya.

Baca Juga:




Ia akan menjadi pioneer yang ikut menerangi kehidupan ini sampai di hari kemudian kelak. Terbukti, jika para malaikat turun ke bumi saat lailatul qadar memang bukan rumor. Maka tunggu apa lagi, gapailah ia karena pada dasarnya ia amat dekat.

Referensi:

-Candra Nila Murti Dewojati, Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar, Penerbit Qibla, 2014
Next article Next Post
Previous article Previous Post