Meski Mengalami Kelumpuhan, Pria Ini Mampu Mengelola Perusahaan Dengan Matanya

Meski Mengalami Kelumpuhan, Pria Ini Mampu Mengelola Perusahaan Dengan Matanya

author photo
Keterbatasan fisik bukanlah sebuah hal yang memalukan. Justru bisa menjadi kelebihan yang tidak semua orang dapat melakukannya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh seorang pria bernama Sulthon bin Muhammad Al Idzel yang mendapatkan ujian berupa penyakit syaraf sehingga anggota badannya menjadi lumpuh.

Meski Mengalami Kelumpuhan, Pria Ini Mampu Mengelola Perusahaan Dengan Matanya

Dalam kesehariannya, ia hanya mengandalkan penglihatan dan pendengarannya saja. Sulthon pun bertekat untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang pengusaha di tengah keterbatasannya tersebut.

Sulthon mengalami sebuah penyakit neurologis yang menyebabkan ototnya mengalami kelemahan, kecacatan hingga kematian. Awalnya kehidupan Sulthon seperti pemuda biasanya dan ia berkuliah di Institute yang ada di Riyadh. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Portland Amerika.

Setelah lulus, Sulthon kembali ke negaranya untuk membangun perekonomian dan sesudah mengalami perjalanan cukup sulit, akhirnya karir Sulthon semakin meningkat.

Ditengah usahanya tersebut, Allah memberikan ujian berupa sakit syaraf dan tepat pada tahun 2002, semua tubuhnya tidak mampu digerakkan kecuali mata dan bibir. Bahkan untuk bernafas, ia mengandalkan bantuan tabung respirator yang langsung masuk ke perutnya.

Lantaran kondisinya tersebut, Sulthon hanya bisa berada di depan komputer dan memperbanyak membaca ilmu pengetahuan. Ia juga sempat membuat buku biografi mendiang Raja Abdul Aziz menggunakan isyarat matanya setebal 2 ribu halaman.

Sulthon sedikit pun tidak merasa putus asa dengan penyakit yang dideritanya. Justru dengan penyakit tersebut, ia yakin akan semakin dekat dengan Allah.

“Saya menasihatkan, segala penyakit itu datang dari Allah Subhanahu Wa ta’ala, jangan pantang menyerah dan selalu bersabarlah dengan musibah yang menimpa kita. Dan yakinlah bahwa Allah bersama dengan orang-orang sabar, dan tidaklah bertambahnya sakit agar kita semakin dekat dengan Allah.” Ucapnya, seperti dikutip dari Arrojul.

Selain memiliki perusahaan di bidang jasa kirim dengan 1000 armada besar, Sulthon pun memegang brand “Dunkin Donuts” yang dipasarkan di Riyadh dan cabangnya telah menyebar ke pelosok Saudi.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post