Muak Dengan Aksi Suap Menyuap, PNS Ini Tinggalkan Gaji 12 Juta Perbulan Dan Pilih Jadi Tukang Gorengan

Muak Dengan Aksi Suap Menyuap, PNS Ini Tinggalkan Gaji 12 Juta Perbulan Dan Pilih Jadi Tukang Gorengan

author photo
Siapa yang tidak ingin bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bergaji cukup besar? Hampir semua orang tentu menginginkan posisi yang sering diserbu oleh ribuan pelamar tersebut. Namun lain halnya dengan seorang pria bernama Agus Sujana (54 tahun) yang justru memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya yang menggiurkan tersebut. Anehnya ia justru memilih menjadi seorang tukang gorengan dan pengecer koran. Padahal gajinya saat menjadi PNS cukup besar yakni 12 juta per bulan.

Muak Dengan Aksi Suap Menyuap, PNS Ini Tinggalkan Gaji 12 Juta Perbulan Dan Pilih Jadi Tukang Gorengan

Keputusan yang dianggap gila oleh rekan-rekannya memang cukup beralasan. Pasalnya Agus sudah terbilang nyaman berada di posisi Staff Badan perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pringsewu Lampung. Meski demikian, ia mengaku tidak sedikit pun menyesal atas keputusannya berhenti sejak 3 tahun yang lalu tersebut.

Baginya berjualan gorengan dan koran di Jalan Raya Lembang Bandung Barat tetap bisa menghidupi keluarganya. Keputusannya keluar pun sudah ia pertimbangkan matang-matang baik buruknya, meski harus mendapatkan cemoohan dari rekan sekerjanya.

“Sekarang saya lebih nyaman dengan sehari-hari berdagang. Walau hasilnya pas-pasan tapi alhamdulillah cukup untuk makan dan menyekolahkan anak hingga mereka lulus dan sudah punya pekerjaan sendiri,” katanya, seperti dikutip dari Pasundan Ekspres (Jawa Pos Group), Senin (6/2).

Dituturkannya bahwa dahulu ia merantau dari Bandung ke Jakarta guna melanjutkan sekolah di SMEA 13 Jakarta Pusat. Setelah itu ia kemudian bekerja di perusahaan konstruksi baja di Cilegon dan ketika ada kesempatan mendaftar menjadi PNS, ia pun mencoba peruntungan. Sungguh mujur, Agus lulus dan ditempatkan di Pemkab Tulang Bawang Lampung.

“Setelah dari Tulang Bawang, tiga tahun kemudian saya pindah ke Pemkab Pringsewu. Di bagian Penanaman Modal, saya hanya jadi staf biasa tapi selalu dipercaya bantu-bantu mengurus pekerjaan pimpinan,” bebernya.

Berkat kedekatannya dengan pimpinan, membuat Agus mengetahui berbagai praktek suap menyuap dalam pekerjaannya. Merasa jenuh dan tertekan dengan semua itu, Agus pun memutuskan untuk keluar dari dunia PNS.

Berbagai cemoohan dari rekan kerja dan tetangganya pun bermunculan. Bahkan Agus sudah dianggap gila. Bagaimana tidak, ia bisa mendapatkan uang 10 juta selain dari gaji pokok.

“Di luar gaji pokok PNS sekitar Rp 2,2 juta, saya selalu dapat setoran uang dari sana sini di tiap dinas yang ingin menggolkan proyek atau program kegiatan. Walau hasil yang didapat sangat lumayan tapi keputusan untuk resign dari PNS sudah bulat, ingin penghasilan lebih halal,” lanjut pria kelahiran 9 Agustus 1962 ini.

Setelah keluar, ia kemudian membuka koperasi dari modal warisan tanah. Namun ternyata koperasi tersebut macet di tengah jalan sehingga uang sebesar 200 juta yang dimodalkannya habis.

Sesudah beberapa lama, seorang teman kemudian mengajaknya mengurus koperasi. Namun lagi-lagi keyakinannya membuatnya ragu untuk melanjutkan sehingga memutuskan keluar dan berjualan gorengan di akhir tahun 2015.

“Saya mulai berdagang gorengan sejak akhir tahun 2015, kalau jadi pengecer koran baru dilakukan awal tahun ini. Sehari-hari penghasilan tak tentu, paling tinggi sekitar Rp 150 ribuan,” tutur Agus yang merasa tenang lantaran menafkahi anak istrinya dengan uang halal.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post