Peduli Anak-Anak, Mahasiswa Yang Berjualan Kue Untuk Biayai Kuliahnya Ini Juga Bawa Buku Bacaan

Peduli Anak-Anak, Mahasiswa Yang Berjualan Kue Untuk Biayai Kuliahnya Ini Juga Bawa Buku Bacaan

author photo
Keadaan yang susah bukan menjadi alasan untuk tidak menebar kebaikan. Itu juga yang dilakukan oleh seorang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung bernama Budi Rustandi yang harus berjualan kue untuk membiayai kuliahnya.

Namun di balik kesusahannya dalam mencari penghidupan, ternyata Budi peduli dengan pendidikan anak-anak dan masyarakat. Buktinya ia membawa sejumlah buku bacaan saat berkeliling menjual kuenya ke kampung-kampung.

Peduli Anak-Anak, Mahasiswa Yang Berjualan Kue Untuk Biayai Kuliahnya Ini Juga Bawa Buku Bacaan
Budi Rustandi, mahasiswa yang jualan kue sembari bawa buku bacaan (Detik.com)
Diketahui Budi senantiasa berkeliling di sekitar wilayah Ujung Berung hingga Cibiru Hilir Kota Bandung. Budi memang terpaksa berjualan di tahun 2010 karena kondisi keluarganya yang tidak mampu membiayai kuliah. Meski demikian ia tetap berusaha menjadikan ikhtiarnya bisa bermanfaat juga bagi orang lain dengan menyediakan buku bacaan.

Adapun buku yang dibawanya merupakan buku milik pribadi yang sebagian besar adalah komik, keagamaan dan filsafat. Budi pun menjadikan salah satu pikulannya sebagai tempat menyimpan buku-buku tersebut dengan harapan bisa menularkan minat baca kepada masyarakat, khususnya anak-anak.

"Ide buat perpustakaan keliling ini sekitar empat bulan lalu. Saya ingin menularkan minat baca dan berbagi ilmu dari buku-buku yang dibawa ke masyarakat," kata Budi, seperti dikutip dari Detikcom.

Mahasiswa semester 7 aqidah Filsafat UIN Sunan Gunung Djati ini memang sebelumnya ikut dalam kegiatan kemasyarakatan dimana ia bersama dengan mahasiswa lain membuat perpustakaan mini. Dari situlah muncul idenya untuk membawa buku bersama dengan kue jualannya.

"Waktu itu saya pernah sama teman-teman (mahasiswa) bikin perpustakaan sebagai kegiatan kemasyarakatan. Tapi mendirikan perpustakaan di suatu tempat itu butuh uang banyak, biaya nyewa dan belum tentu masyarakat mau datang. Jadi Saya memilih jemput bola (perpustakaan keliling)," ucapnya.

Buku yang dibawa Budi pun cukup diminati oleh masyarakat. Bahkan ada yang meminta untuk dipinjam dan dibaca di rumah.

"Ada juga masyarakat yang pinjam, saya persilakan. Berarti minat baca masyarakat masih ada, justru itu yang saya inginkan dengan perpustakaan ini," kata Budi.

Netizen di dunia maya pun mengapresiasi atas perjuangan Budi dalam mencerdaskan masyarakat. Salah satunya seperti yang ditulis oleh akun Twitter @cah zero07.

"Semangat bang! Membuka pikiran saya dan semoga juga orang lain. Semoga semakin banyak orang yang melek membaca, bukan cuma menonton dan mendengarkan. Salut, anda sudah ikut andil mencerdaskan kehidupan bangsa," tulisnya.

Sementara akun @poerwantosaja menulis, "Lebih layak negeri ini dipimpin oleh generasi yang berjuang dan ditempa oleh keadaan, daripada dipimpin oleh mereka yang lahir dari kondisi serba ada tanpa daya upaya. Hanya karena ijazah dan gelar saja, yang mereka banggakan tanpa jerih payah perjuangan hidup,"

Baca juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post