Masih Banyak Yang Patut Kita Syukuri, Mengapa Masih Mengeluh?

Masih Banyak Yang Patut Kita Syukuri, Mengapa Masih Mengeluh?

author photo
Banyak orang yang masih suka mengeluh di tengah tumpukan nikmat, dan masih merasa iri pada orang lain saat ia sebenarnya telah memiliki segalanya.

Jika suatu saat Allah mencabut semua nikmat itu, dan ia baru tersadar bahwa seharusnya ia bersyukur, bukan mengeluh atau iri pada yang lain.

Masih Banyak Yang Patut Kita Syukuri, Mengapa Masih Mengeluh?


Kalau kita mau jujur, keluhan hanya muncul ketika kita fokus pada apa yang tidak kita miliki, betul nggak?

Misal, nggak punya idung mancung, nggak punya rumah mewah, nggak punya baju yang sedang trend, nggak punya anak cowok, nggak punya tubuh seksi, akhirnya ngeluh mulu.

Dan biasanya, rasa iri akan timbul ketika kita 'fokus' pada nikmat yang dimiliki orang lain, bukan nikmat yang ada dalam diri kita.

Orang yang belum menikah, biasanya akan iri pada yang sudah menikah. Yang belum hamil, iri pada yang sudah punya anak. Yang punya anak banyak, iri sama yang belum nikah dan masih bebas. Astagfirullah... Lingkaran setan yang hanya bisa diputus dengan syukur dan sabar.

Padahal masih banyak yang perlu kita syukuri:

1. Tubuh yang masih bisa berfungsi normal

Jantung yang berdetak dengan gratis. Darah yang lancar mengalir, Otak yang bisa berpikir, Mata yang bisa melihat dengan sempurna, Mulut yang bisa bicara. Kaki yang bisa berjalan normal. Perut yang bisa mencerna dan lain-lain yang tak bisa ditulis semuanya disini.

Jangan sampai kita baru bersyukur setelah Allah timpakan gula darah di kaki, katarak di kelopak mata, meningitis di otak, peredaran darah tersumbat. Baru deh kita akan sadar bahwa bertahun-tahun ini kita dilimpahi banyak nikmat kesehatan.

Bukannya mau nakut-nakutin, tapi ini serius loh, biasanya orang yang tak mau bersyukur dan kebanyakan menngeluh, suatu saat bakalan dicabut nikmatnya oleh Allah. Jadi, buat yang hobi ngeluh... Siap-siap aja ya!

2. Keluarga

Jika masih punya orangtua, punya saudara, adik-kakak (se-menyebalkan apapun mereka), punya suami, punya istri, punya anak, syukurilah nikmat memiliki keluarga!

Sadarilah bahwa pada diri mereka, kita punya banyak kesempatan untuk mendapatkan pahala.

Belum lagi kalau punya keluarga di luar yang kandung, misalnya keluarga se-pengajian, keluarga di kantor, dan keluarga lainnya yang tanpa kita sadari mereka juga memperhatikan dan menyayangi kita.

Itu juga termasuk nikmat Allah yang luar biasa, jangan diabaikan! Syukurilah sebelum mereka semua Allah bikin pergi meninggalkan kita karena terlalu sibuk mengeluh!

3. Keburukan yang tidak terjadi

Bayangkan, Dari sekian banyak kasus perampokan, kita tidak termasuk menjadi korban, padahal pulang malam terus. Dari sekian banyak kecelakaan pesawat, kita selalu mendarat dengan selamat.

Dari sekian banyak kecelakaan motor, mobil, kereta api dan bus, kita belum pernah mengalami kecelakaan sampai parah. Dari sekian banyak kasus kebakaran, rumah kita dan keluarga tidak termasuk menjadi korban.

Dari sekian banyak anak terlahir autis, cacat fisik, keterbelakangan mental, namun kita dilahirkan dengan kondisi normal.

Bukankah ini juga merupakan nikmat yang semestinya disyukuri? Mengapa kita menganggap hal ini biasa-biasa saja.

4. Nikmat sebagai muslim

Nikmat iman dan Islam adalah nikmat yang terdahsyat. Sudahkah kita bersyukur karena masih bisa mendirikan shalat berjamaah dengan bebas? Sementara banyak kaum muslimin di belahan dunia sana yang harus shalat secara sembunyi-sembunyi.

Sudahkah kita bersyukur karena mengenal Allah sebagai Tuhan yang Esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta tidak ada satu pun yang setara dengannya? Sementara di luar sana banyak yang meyakini bahwa Tuhan dilahirkan dan Tuhan bisa wafat?

Masih banyak yang harus disyukuri, dan nyaris tidak ada yang pantas untuk kita keluhkan, kecuali sifat mengeluh yang ada dalam diri kita.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita hamba yang pandai bersyukur. Yang selalu bisa melihat ada bunga cantik di tengah ilalang, yang selalu bisa menyadari adanya berlian di antara gunungan sampah, yang selalu bisa melihat kebaikan di tengah ribuan keburukan.

Semoga Allah jauhkan kita dari sifat suka mengeluh, yang selalu merasa kurang meski telah memiliki segala yang diperlukan, yang selalu dengki pada kenikmatan orang lain, Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin.
Next article Next Post
Previous article Previous Post