Jokowi Dinobatkan Bloomberg Sebagai Pemimpin Terbaik Asia-Australia Ternyata Hoax

Jokowi Dinobatkan Bloomberg Sebagai Pemimpin Terbaik Asia-Australia Ternyata Hoax

author photo
Baru-baru ini sejumlah media di Indonesia memberitakan Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin terbaik Asia, Mereka menulis berita tersebut berdasarkan laporan Bloomberg tanggal 29 Desember 2016 berjudul "Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016" yang berisi evaluasi kinerja para pemimpin negara-negara penting di Asia.

Jokowi Dinobatkan Bloomberg Sebagai Pemimpin Terbaik Asia-Australia Ternyata Hoax


Antara, sebagai kantor berita resmi negara Indonesia menuliskan dengan judul: "Bloomberg: Jokowi pemimpin terbaik Asia-Australia 2016"

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan rapor sebagai pemimpin terbaik atau paling unggul di antara para pemimpin Asia-Australia pada tahun 2016," tulis Antara.

Namun setelah dicek ulang melalui naskah aslinya, Bloomberg ternyata tak menyebut presiden Jokowi sebagai pemimpin terbaik Asia-Australia.

Bloomberg menulis judul, "Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016." Dalam tulisan itu Bloomberg mempertanyakan siapa pemimpin negara yang mendapati mimpi buruk pada 2016, dan bagaimana mereka menjalankannya.

Pada kalimat pertama Bloomberg tak menyinggung soal siapa terbaik atau terburuk. Mereka menuliskan kondisi Asia yang relatif stabil di tengah berita Brexit dan kemenangan Donald  Trump dalam pilpres AS.   Kendati begitu, setiap pemerintah memiliki cobaan masing-masing pada 2016.

Bloomberg menuliskan sejumlah performa pemimpin dunia berdasarkan ukuran ekonomi negara. Tidak disebut terbaik atau terburuk.

Mereka yang masuk dalam daftar Bloomberg yakni Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Perdana Menteri Australia Malcilm Turnbull, Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

"Joko Widodo menegaskan otoritasnya atas politik Indonesia pada 2016. Dengan patronase campuran dan kecerdasan politik ia mengontrol lebih dari dua pertiga kursi di parlemen," tulis Bloomberg.  Jokowi, lanjut Bloomberg, juga berhasil meloloskan program pengampunan pajak pada Juni lalu untuk menolong pendanaan infrastruktur.

Bloomberg melengkapi tulisannya dengan data-data dari nilai tukar rupiah pertumbuhan ekonomi dan tingkat penerimaan publik. Dibanding pemimpin yang lain, dari ketiga itu Jokowi masuk dalam level hijau.

Menurut data itu, tingkat rupiah masih positif 2,41 persen dan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02 persen. Sebagai pembanding mata uang Cina, Renminbi minus 6,63 persen dan pertumbuhan ekonomi 6,7 persen.

Sementara negara tetangga Malaysia nilai mata uangnnya minus 4,26 persen dan pertumbuhan ekonomi 4,3 persen. Namun melalui data itu, Bloomberg tak menyimpulkan Presiden Jokowi yang terbaik di Asia-Australia.

Seorang netizen telah mencari tahu tentang kebenaran ini dengan bertanya langsung pada akun twitter wartawan milik Bloomberg penulis artikel "Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016". Akun tweeter dengan nama Dwi Nugroho melampirkan sebuah artikel pada akun David dan bertanya: David, apakah anda pernah mengatakan Joko Widodo adalah pemimpin terbaik di Asia 2016? Beredar rumor tentang hal itu di Indonesia. Akun twitter David merespons dengan jawaban singkat : Tidak pernah. Dwi Nugroho kembali membalas dengan mengatakan : Ok terimakasih, Ini sudah menjelaskan semuanya.

Jokowi Dinobatkan Bloomberg Sebagai Pemimpin Terbaik Asia-Australia Ternyata Hoax


Dengan hasil tabbayun ini jelaslah bahwa rumor yang beredar di berbagai media bahwa Bloomberg mengatakan Jokowi mendapat predikat sebagai pemimpin terbaik se-Asia dan Australia ternyata hoax belaka, sungguh disayangkan media-media yang memberitakan adalah media besar yang harusnya memegang teguh kode etik jurnalistik yang profesional dan akurat.
Next article Next Post
Previous article Previous Post