Firaun Abad Sekarang Itu Bernama Bashar Assad

Firaun Abad Sekarang Itu Bernama Bashar Assad

author photo
“Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)

Firaun Abad Sekarang Itu Bernama Bashar Assad


Kita semua tahu, Aleppo bermandikan darah. Tua, muda, wanita, dan anak-anak menjadi sasaran kebiadaban manusia-manusia yang haus kekuasaan. Sekarang ini Aleppo nyaris menjadi kota mati. Puing-puing bangunan dan darah berceceran di mana-mana.

Lalu, bagaimana peran Bashar Assad sebagai pemimpin negara Syuriah? Tindakan apa saja yang dilakukannya untuk mencegah korban semakin banyak?

Bashar Assad menjadi pemimpin Suriah sejak tahun 2000 menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad. Pro kontra mengiringi perjalanan kariernya sebagai pemimpin negara beribukota Damaskus ini.

Lebih dari 5 tahun konflik berdarah meletus di Suriah, Lebih dari 300 ribu warga sipil Suriah meninggal dunia akibat kekejaman rezim ini.

Salah satu relawan yang ditugaskan di Suriah menuturkan, anak-anak Suriah lebih memilih untuk meminta mushaf Al-Quran dibanding meminta makanan. Sedangkan kita di sini, membaca Al-Quran pun kadang masih enggan.

Dilansir dari arrahmah(dot)com, Jihad Ahmed Diab (34), seorang narapidana yang ditangkap dan ditahan pada Desember 2011 menuturkan, dia beberapa kali disiksa tentara Suriah dengan cara disetrum, dipukul secara sadis dan digantung dalam posisi “shabeh”. Seperti muslim lainnya, Kendati demikian dia tetap teguh dengan iman dan islamnya.

“Ketua Kelompok cabang Alawiah di Suriah (nama dirahasiakan) menunjukkan kepada saya foto Bashar al-Assad ketika saya di ruang penyiksaan, “Dia adalah Tuhan-mu”, katanya. “Hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah”, kata saya, dan saya merobek foto tersebut dari tangannya.

“Karena itu, dia menendangi saya sepanjang menuruni tangga dua lantai kemudian dia memerintahkan agar saya diikat pada posisi salib, dan mengikatkan sebuah dinamit seukuran pulpen pada telapak tangan kiri saya. “Booom”, dinamit tersebut meledak, meledakkan sebagian tangan saya. Darah berceceran kemana-mana.”

Diab lalu dibawa ke rumah sakit dan ia berhasil melarikan diri melintasi perbatasan Yordania. Setelah itu, militan bersenjata Alawiah bersumpah kepada keluarga Diab bahwa ia akan dieksekusi mati jika ditemukan.

Perbuatan biadab yang dilakukan tentara Assad ini menyulut amarah dunia. Ini hanya sebagian kekejaman yang dilakukan terhadap muslim Suriah. Pemerkosaan, pelecehan, dan penyiksaan lainnya menghantui mereka sepanjang waktu.

Sampai sekarang ini Bashar Assad belum menunjukkan langkah nyata dalam menghentikan konflik berdarah di Suriah. Hal ini memicu kegeraman berbagai pihak, bagaimana bisa dia hanya diam saja melihat rakyatnya dibantai habis-habisan? (Nidaul Fauziah/Ummi Online)

Next article Next Post
Previous article Previous Post