Peraih Nobel Kedokteran Asal Jepang Ini Buktikan Khasiat Puasa Bagi Kesehatan

Peraih Nobel Kedokteran Asal Jepang Ini Buktikan Khasiat Puasa Bagi Kesehatan

author photo
Salah satu ibadah yang juga termasuk rukun Islam bagi umat Islam adalah berpuasa. Selain menunaikan perintah Allah dan berbuah pahala, berpuasa juga bisa berdampak baik bagi kesehatan. Bahkan hal ini telah terungkap secara medis sehingga non muslim pun banyak yang berpuasa.

Bagi umat Islam yang senantiasa melaksanakan puasa, entah itu yang wajib maupun yang sunnah akan mendapatkan balasan khusus berupa masuk dari pintu bernama Ar Rayyan yang menuju ke surga.

Peraih Nobel Kedokteran Asal Jepang Ini Buktikan Khasiat Puasa Bagi Kesehatan

Sementara itu pengaruh puasa terhadap kesehatan telah dibuktikan oleh seorang peraih nobel dalam Ilmu Fisiologi atau ilmu Kedokteran tahun 2016 bernama Dr Yoshinori Ohsumi. Hasil temuannya terungkap setelah melalui proses mekanisme yang disebut autophagy.

Autophagy sendiri merupakan kemampuan sel untuk memicu mekanisme penghancuran cadangan makanan pada komponen tertentu dalam sel. Dengan begitu Autophagy dapat menjaga kesehatan sel dan tubuh.

Namun jika proses Autophagy bermasalah atau tidak terjadi dalam tubuh, maka bisa berakibat terjadi kanker, gangguan neurologis, diabetes dan penyakit lantaran usia lainnya.

Atas penelitian yang dilakukan oleh Ohsumi, masyarakat luas menjadi tahu betapa pentingnya kontrol autophagy untuk kesehatan tubuh lantaran sel isolat mengalami daur ulang. Sementara itu sel isolat merupakan sel yang terdapat dalam tubuh namun dalam kondisi membahayakan karena selnya yang mati, sakit, terinfeksi ataupun rusak.

Ketika seseorang berpuasa, maka sel yang rusak tersebut akan didaur ulang sehingga menjadi sebuah energi baru untuk sel lainnya yang sehat.

Proses autophagy terbilang cepat dengan tujuan untuk menyediakan sumber energi bagi pembaharuan komponen seluler. Ketika sel terinfeksi, maka autophagy langsung menghilangkan bakteri maupun virus yang menjangkitinya. Tak hanya itu saja, autophagy juga bisa menangkal dampak negatif dari penuaan.

Proses autophagy hanya bisa berjalan ketika perut seseorang dalam keadaan kosong atau sedang berpuasa. Dilansir dari Saudi Gazette (8/11/2016) bahwa saat tubuh berpuasa, maka timbul sinyal dalam otak karena kekurangan suplai makanan. Setelah itu tubuh akan mencari cadangan makanan yang tersimpan berupa sel protein tua atau rusak, sehingga terjadilah proses autophagy.

Selain itu ketika kadar insulin dalam tubuh rendah, maka glukagon akan bekerja dan membersihkan tubuh dari sel yang mati ataupun rusak.

Dengan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang tersebut semakin menguatkan keyakinan bahwa berpuasa itu menyehatkan dan sebisa mungkin harus para muslim lakukan, baik puasa wajib ataupun sunnah. Wallahu A’lam

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post