Tinggal Di Lingkungan Pemakaman Umum Selama 12 Tahun, Alasan Polisi Ini Sungguh Mengharukan

Tinggal Di Lingkungan Pemakaman Umum Selama 12 Tahun, Alasan Polisi Ini Sungguh Mengharukan

author photo
Pandangan masyarakat tentang pemakaman atau kuburan memang dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan. Jangankan untuk tinggal sejenak di sana saat malam hari, untuk sekedar hanya lewat pun pasti enggan.

Namun berbeda dengan kebanyakan orang, polisi ini justru tinggal selama 12 tahun bersama dengan keluarganya di komplek pemakaman umum yang berada di daerah Krapyak Desa Sidowayah Rembang.

Tinggal Di Lingkungan Pemakaman Umum Selama 12 Tahun, Alasan Polisi Ini Sungguh Mengharukan
Aiptu Widodo (kanan) berbincang dengan Kapolres Rembang (tengah) saat berkunjung ke rumahnya (Dok Humas Polres Rembang)
Polisi bernama Aiptu Widodo Ramelan (52 tahun) tersebut bertugas sebagai Kasi Humas Polsek Lasem dan telah menetap di kompleks pemakaman umum bersama istri serta anak-anaknya sekitar tahun 2004.

Alasan mengapa ia tinggal di komplek pemakaman umum adalah selain karena merupakan milik negara, ia pun memiliki alasan keluarga yang cukup mengharukan.

“Saya ini merupakan keluarga besar. Anak bapak dan ibu saya itu ada 10 dan saya adalah anak nomor 7. Kami pun terhitung berasal dari keluarga yang pas-pasan. Karena saudara saya banyak, ketika ada jatah warisan untuk kami, saya memilih jatah itu saya berikan kepada saudara yang lain, yang mungkin kehidupannya masih kurang beruntung ketimbang saya. Kemudian saya pilih tinggal di kompleks pemakaman ini,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Murianews.

Adapun pembangunan rumah yang terbilang sederhana dan berukuran 9x6 meter tersebut dibantu oleh rekan-rekannya sesama polisi. Terkait kehidupannya yang bersanding dengan pekuburan, Aiptu Widodo dan keluarga merasakan hal tersebut sudah biasa. Bahkan ketika mereka keluar dari rumah dan beberapa langkah sudah dihadapkan dengan patok kuburan.

Selain menjadi polisi, Aiptu Widodo juga beternak ayam dan entok kecil-kecilan. Selain bisa memberi penghasilan tambahan, aktivitas memberi makan hewan ternak itu pun bisa mengusir rasa jenuh usai bertugas.

Kehidupannya yang terbilang sederhana memang bukan hal yang membuatnya malu meski sebagai polisi. Bahkan Aiptu Widodo berusaha menerapkan prinsip hidup sederhana kepada anak-anaknya dan tidak perlu gengsi.

Meski sudah cukup lama tinggal di area pemakaman, Aiptu Widodo memiliki rencana lain untuk pindah yakni dengan mendaftarkan diri guna mendapatkan hunian perumahan Bhayangkara Residence yang digagas Kapolres Rembang.

Aiptu Widodo mengaku telah lolos verifikasi dan tinggal menunggu pembangunan rumah hunian yang diperuntukkan bagi 80 anggota polisi tersebut.

“Alhamdulillah ketika saya ikut mendaftar, bisa lolos verifikasi dan bisa menempati rumah itu nanti. Meski harganya mencapai ratusan juta, namun ada kemudahan yang diberikan dengan cara mengangsur,” pungkasnya.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post