Polisi Selidiki 3 Makam Misterius Yang Ada Di Padepokan Dimas Kanjeng, Ternyata...

Polisi Selidiki 3 Makam Misterius Yang Ada Di Padepokan Dimas Kanjeng, Ternyata...

author photo
Penyelidikan terhadap Dimas Kanjeng dan padepokannya terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Bahkan kini polisi menemukan kejanggalan dari 3 makam yang berada di area padepokan Dimas Kanjeng. Pasalnya pihak pemerintah desa setempat tidak menerima adanya laporan tentang penguburan di area padepokan tersebut.

Meski belum disebutkan secara resmi dimana lokasi pemakaman misterius itu, namun besar kemungkinan isinya adalah para pengikut Dimas Kanjeng dan dikuburkan di belakang rumah Taat Pribadi.

Polisi Selidiki 3 Makam Misterius Yang Ada Di Padepokan Dimas Kanjeng
Ilustrasi (Wartabromo.com)
Dugaan ini semakin kuat setelah banyaknya saksi yang mengatakan bahwa sebelum Abdul Gani dan Ismail Hidayah meninggal, sudah ada tiga pengikut lainnya yang meninggal lantaran sakit dalam kurun tahun 2013 hingga 2016.

Selain mengumpulkan data materiil, kepolisian juga akan berusaha menyusuri informasi dari pihak keluarga. Jika memang ada sesuatu yang janggal, pihaknya akan melakukan pembongkaran terhadap makam tersebut.

“Kalau masalah makam, kita dapat informasi masih menyelidiki identitas dan penyebab kematian, apakah orang tersebut dibunuh atau meninggal secara tidak wajar atau secara wajar, itu masih dalam proses. Maka harapan kami, warga yang merasa ada keluarganya yang hilang untuk segera melapor ke kepolisian setempat,” ucap AKBP Arman Asmara Syarifuddin selaku Kapolres Probolinggo, sebagaimana dikutip Warta Bromo, Minggu (9/10/2016).

Sementara itu menurut pemerintah desa, tidak ada laporan resmi dari pihak padepokan jika ada pengikut yang dikuburkan di area tersebut. Hanya saja memang sebelum padepokan tersebut diperluas, terdapat pemakaman umum di sekitarnya.

“Kalau saya pernah mendengar santri yang meninggal dan pernah dibawa ke puskesmas. Sakit dan dimakamkan disini. Dia tinggalnya di Desa Seboro dan dibawa kesini, waktu dipindah masih utuh walau satu tahun,” ungkap Supriyono yang menjabat sebagai Kepala Gading Wetan.

Kini pimpinan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi masih menjalani proses pemeriksaan setelah ditangkap pada tanggal 22 September lalu.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post