Gratiskan Makanan Untuk Anak Yatim, Alasan Pemilik Kedai Ini Sungguh Mengharukan

Gratiskan Makanan Untuk Anak Yatim, Alasan Pemilik Kedai Ini Sungguh Mengharukan

author photo
Islam telah menempatkan anak yatim dalam kedudukan yang mulia. Bahkan Rasulullah sendiri menganjurkan agar umat Islam hendaknya berbuat baik ataupun mengasuh mereka dengan kasih sayang. Hal ini pula yang dilakukan oleh seorang pemilik Kedai Batok yang memberikan makanan gratis kepada para anak yatim.

Gratiskan Makanan Untuk Anak Yatim, Alasan Pemilik Kedai Ini Sungguh Mengharukan
Kedai Batok Zalma Mandiri gratiskan makanan untuk anak yatim piatu (Facebook.com/Kedai Batok Bang Zalma Banyuwangi)
Tak hanya itu saja, pria bernama Sugiarto (34 tahun) dan merupakan warga asli Banyuwangi ini juga memberikan makan gratis kepada masyarakat umum di hari tertentu.

“Khusus anak yatim piatu gratis bisa setiap harinya dan untuk pengunjung umum juga gratis pada hari Jumat,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Banyuwangi Times, Kamis (29/9/2016).

Alasannya menggratiskan makanan kepada anak yatim piatu maupun masyarakat yang kurang mampu memang bertujuan agar orang lain pun mau berbagi kepada sesama.

“Karena saya ingin semua orang bisa mencapai sukses dengan memberi, bukan dengan meminta. Jangan pernah jadi beban untuk orang lain, lebih baik orang lain menjadi beban kita,” lanjutnya.

Dituturkannya bahwa hingga saat ini, kedainya ramai dikunjungi oleh para yatim piatu dari berbagai panti yang ada di Banyuwangi. Meski demikian, ia berharap agar mengkonfirmasi dahulu jika memang anak yatim yang hendak datang terbilang banyak.

“Saya senang jika banyak anak yatim yang datang ke sini. Kalau jumlahnya banyak, ya konfirmasi dulu pada kami,” katanya.

Gratiskan Makanan Untuk Anak Yatim, Alasan Pemilik Kedai Ini Sungguh Mengharukan
Sugiarto dan keluarga (Widie Nurmahmudy/Banyuwangitimes.com)
Sugiarto mengungkapkan bahwa kebiasaannya untuk berbagi kepada orang lain sudah ia terapkan sejak kecil. Bahkan karena pengalamannya yang cukup keras saat kecil membuatnya mengerti arti berbagi.

“Pengalaman masa kecil saya menuntut saya untuk selalu berbagi, bukan hanya berbagi materi tapi juga berbagi ilmu,” ucapnya.

Sebelum mencapai kesuksesan seperti sekarang ini, ia harus mengalami menjadi seorang kuli asongan di Bedugul. Meski hanya mendapatkan penghasilan yang tidak seberapa, Sugiarto pun memiliki tekat kuat menjadi seorang wirausahawan.

“Awalnya tahun 2012 saya membuka usaha yang bergerak di pengadaan dan saat ini Alhamdulillah mulai berkembang dengan membuka usaha Kedai Batok Zalma Mandiri,” tuturnya.

Kini selain sebagai ladang amal yang sangat mulia, Sugiarto pun berharap agar usahanya bisa membuat anak-anak yatim tersenyum bahagia.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post