Hilangnya Jimat Kalimasada Adalah Awal Kehancuran Nusantara

Hilangnya Jimat Kalimasada Adalah Awal Kehancuran Nusantara

author photo
Sunan Kalijaga adalah sosok wali yang terkenal santun dalam berdakwah, beliaulah pencipta karakter Punakawan Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng, Selain itu beliau juga mengadakan pagelaran wayang untuk pertama kalinya di kompleks Kesultanan Demak yang merupakan pusat kerajaan Islam kala itu.

Hilangnya Jimat Kalimasada Adalah Awal Kehancuran Nusantara


Dalam lakon yang bertajuk 'Hilangnya Jimat Kalimasada di kerajaan Amarta' itu, Sunan Kalijaga hendak mengajarkan kepada rakyat nusantara tentang keniscayaan yang harus dikerjakan jika ingin nusantara menjadi maju dan disegani dunia.

Sbagaimana dijelaskan oleh Rachmatullah Oky dalam buku Dari Bilik Sebuah Kamar, Jimat Kalimasada sejatinya merupakan dua kalimat syahadat. Asyhadu an laa ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Inilah kunci kemajuan sebuah bangsa. yaitu dua kalimat tauhid. Mengesakan Allah Ta’ala. Menjadikan Dia sebagai satu-satu-Nya Tuhan. Tidak mempersekutukan Dia dengan sesuatu apa pun selain-Nya. Inilah ibadah yang murni. Kunci sukses kemajuan suatu kaum yang telah dipraktikkan dengan sangat baik oleh Rasulullah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan para sahabatnya dalam awal dakwah Islam di Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah.

Ketika sebuah bangsa dihuni oleh sosok-sosok merdeka yang murni hanya menyembah Allah Ta’ala, maka fokus dan tujuan hidupnya pun akan menjadi terarah. Mereka tidak akan pernah menaruh dunia dan seisinya dalam hatinya. Mereka hanya menganggap dunia sebagai tempat mampir. Mereka akan lebih memahami bahwa dunia tak lebih mulia dari bangkai kambing yang hilang satu telinganya.

Dan ketika semangat kemerdekaan sebuah bangsa telah hilang (hilangnya Jimat Kalimasada), sebuah bangsa akan dilanda prahara yang pelik. Masing-masing warga akan berperang dengan sesama warga. Itu terjadi hanya karena masalah uang seribu rupiah, masing-masing anggota keluarga akan geger karena urusan perut dan warisan, para penguasanya hanya sibuk memperkaya diri dengan melakukan berbagai pengkhianatan terhadap amanat rakyat.

Korupsi sudah menjadi kebiasaan. Tindakan curang menjadi lumrah. Kejahatan semakin ditoleransi. Orang baik dimusuhi. Orang jahat dielu-elukan.

Sungguh, hilangnya Jimat Kalimasada yang dipentaskan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga ratusan tahun yang lalu sudah kita alami. Nusantara ini benar-benar kehilangan Jimat Kalimasada hingga terpuruk di berbagai aspek kehidupan.

Maka, satu-satunya jalan yang harus kita tempuh adalah kembali mencari jimat itu dan bergegas menggunakannya. Insya Allah, negeri bernama Nusantara ini akan kembali jaya dengan Jimat Kalimasada.

Wallahu A'lam.
Next article Next Post
Previous article Previous Post