Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Sumatra Barat (Sumbar) jauh-jauh hari telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2016, 1 Syawal 1436 H, jatuh pada Senin, 4 Juli.
"Sudah kita tetapkan jauh-jauh hari. Kita Lebaran besok," kata pimpinan jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumatra Barat, Mursyid Syafri Malin Mudo, Ahad (3/7).
Ia menjelaskan, shalat Idul Fitri akan dilaksanakan oleh seluruh jamaah Naqsabandiyah di Mushala Baitul Makmur Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang sekira pukul 07.00 WIB.
Syafri menuturkan, penetapan awal Lebaran menggunakan metode hisab dengan cara menghitung 30 hari sejak awal puasa. Lebih dari 5.000 penganut Naqsabandiyah di Sumatra Barat sudah berpuasa sejak 4 Juni 2016. Dua hari lebih cepat dibanding keputusan pemerintah yang menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 6 Juni 2016.
Perhitungan 1 Syawal yang dilakukan Tarekat Naqsabandiyah berdasarkan kalender dengan metode hisab Munjid. Metode ini, kata Syafri, bersumber dari kitab Munjid yang dipercayai jemaah Naqsabandiyah secara turun menurun.
"Metodenya sudah ada dari dulu. Malah, kita sudah bisa mengetahui jatuhnya 1 Syawal tahun depan," terangnya.
Para jamaah Naqsabandiyah di Sumbar, yang tersebar antara lain di Padang, Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan, dan Solok mengumandangkan takbir malam ini usai melaksanakan ibadah shalat Maghrib. Takbiran hanya dilakukan di dalam masjid dan surau, tanpa adanya tradisi pawai atau takbir keliling.
"Sudah kita tetapkan jauh-jauh hari. Kita Lebaran besok," kata pimpinan jemaah Tarekat Naqsabandiyah Sumatra Barat, Mursyid Syafri Malin Mudo, Ahad (3/7).
Ia menjelaskan, shalat Idul Fitri akan dilaksanakan oleh seluruh jamaah Naqsabandiyah di Mushala Baitul Makmur Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang sekira pukul 07.00 WIB.
Syafri menuturkan, penetapan awal Lebaran menggunakan metode hisab dengan cara menghitung 30 hari sejak awal puasa. Lebih dari 5.000 penganut Naqsabandiyah di Sumatra Barat sudah berpuasa sejak 4 Juni 2016. Dua hari lebih cepat dibanding keputusan pemerintah yang menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 6 Juni 2016.
Perhitungan 1 Syawal yang dilakukan Tarekat Naqsabandiyah berdasarkan kalender dengan metode hisab Munjid. Metode ini, kata Syafri, bersumber dari kitab Munjid yang dipercayai jemaah Naqsabandiyah secara turun menurun.
"Metodenya sudah ada dari dulu. Malah, kita sudah bisa mengetahui jatuhnya 1 Syawal tahun depan," terangnya.
Para jamaah Naqsabandiyah di Sumbar, yang tersebar antara lain di Padang, Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan, dan Solok mengumandangkan takbir malam ini usai melaksanakan ibadah shalat Maghrib. Takbiran hanya dilakukan di dalam masjid dan surau, tanpa adanya tradisi pawai atau takbir keliling.