Hampir Diceraikan Sang Istri, Polisi Ini Tak Pernah Mudik Lebaran Selama 33 Tahun Demi Tugas

Hampir Diceraikan Sang Istri, Polisi Ini Tak Pernah Mudik Lebaran Selama 33 Tahun Demi Tugas

author photo
Hampir Diceraikan Sang Istri, Polisi Ini Tak Pernah Mudik Lebaran Selama 33 Tahun Demi Tugas

Hampir Diceraikan Sang Istri, Polisi Ini Tak Pernah Mudik Lebaran Selama 33 Tahun Demi Tugas

Sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, seorang polisi harus menghadapi segala resiko demi tugasnya. Bahkan ketika istrinya meminta cerai karena sang suami jarang pulang ketika lebaran.

Memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat muslim Indonesia untuk pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga saat lebaran. Namun hal tersebut tak dirasakan oleh AKP HAfid Iskandar MT yang kini menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Bogor.

Sudah 33 tahun, polisi asal Cianjur ini tidak pernah merasakan kenikmatan berkumpul bersama keluarga saat lebaran. Hal ini dikarenakan tugasnya yang mengamankan para pemudik di jalan raya.

“Sudah 33 tahun tidak pernah mudik kalau lebaran. Setiap momen lebaran saya tidak pernah berada di rumah,” ucapnya di Pos Pam Pengamanan Lebaran, Sebagaimana dilansir dari Tribunnews Bogor (05/06/2016).

Menjadi seorang polisi bukanlah perkara yang mudah. Ayah dua anak ini sebelumnya telah mendaftar di AKABRI. Namun setelah dua kali mendaftar, ia pun tak pernah lolos seleksi. Hingga akhirnya AKP Hafid mendaftar sebagai polisi dan lulus di tahun 1983.

Tak ada yang mengetahui bahwa dirinya telah lulus menjadi polisi. Bahkan orang tuanya sampai mencari dan membawa foto dirinya ke kantor polisi karena dianggap hilang.

“Saya daftar jadi polisi itu tanpa sepengetahuan orang tua. Sekitar tujuh tahun tidak bertemu orang tua, bahkan orang tua saya menganggap saya ini hilang sampai mencari-cari dengan membawa-bawa foto saya ke kantor polisi. Pas saya pulang ayah lagi sakit keras,” tuturnya.

Dalam perjalanan karirnya, Hafid pertama kali ditempatkan di Polres Bogor tahun 1983. Di tahun 1987, ia ditugaskan di Polwil dan tahun 1993 dirinya menjadi anggota PJR Tol.

Di tahun 1998 Hafid ditugaskan di Polda Jabar dalam bidang pengendalian Masa (Dalmas) dan pernah mengalami lemparan botol ketika mengamankan aksi demo mahasiswa.

Setelah bersekolah lagi guna meningkatkan karirnya dan setelah lulus, dirinya pun ditempatkan di kantor Samsat Sukabumi Kota dan KBO Polres Cianjur. Kini ia mengemban amanah di Polres Bogor sebagai Kasat Sabhara.

“Dulu pas awal-awal jadi polisi pernah nangis, karena sedih tidak bisa kumpul sama keluarga saat hari lebaran. Tapi lama-kelamaan menjadi terbiasa, kami baru bisa berkumpulnya setelah masyarakat selesai melakukan mudik,” kenangnya.

AKP Hafid pun menuturkan bahwa istrinya yang bernama Ika Iriani (45 tahun) sempat meminta cerai karena tidak pernah pulang ke rumah sekitar 3 bulan. Sehingga kedua anaknya pun enggan untuk mengikuti jejak langkah ayahnya yang seorang polisi.

“Waktu saya tidak pulang-pulang istri sempat minta cerai. Tapi dia mengerti setelah dijelaskan oleh atasan saya. Makanya kedua anak saya tidak ada yang mau jadi polisi karena kata mereka takut jarang pulang seperti ayahnya,” ungkapnya.

Kini keluarganya telah mengerti dengan kondisi AKP Hafid dan sebagai bentuk kerinduan dalam suasana lebaran, mereka pun hanya bisa berkomunikasi lewat telepon.

“Alhamdulillah mereka sudah mengerti dengan pekerjaan saya. Apalagi di hari lebaran seperti ini, komunikasi dengan keluarga selalu rutin walaupun cuma lewat saluran telepon,” pungkasnya.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post