Ada Mafia Haji Gentayangan Di Karawang, Kemenag Bantah Kabar Tersebut

Ada Mafia Haji Gentayangan Di Karawang, Kemenag Bantah Kabar Tersebut

author photo
Kantor Kemeterian Agama (Kemenag) baru-baru ini dituding telah membiarkan praktik mafia haji bergentayangan di Kabupaten Karawang Jawa Barat.

Akibatnya banyak calon jamaah haji yang sudah mendaftar dan membayar lunas akhirnya tidak bisa berangkat ke tanah suci karena namanya tidak ada dalam list daftar keberangkatan haji.

Ada Mafia Haji Gentayangan Di Karawang, Kemenag Bantah Kabar Tersebut


Diduga ada oknum orang dalam di Kemenag yang bekerja sama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk memilih calon jamaah yang berani membayar lebih tinggi dari harga resmi ONH (ongkos naik haji).

Salah satu korban adalah pasangan suami istri Naid (87) dan Mami (87), warga Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, yang telah mendaftar haji sejak tahun 2013 dan melunasi pembayaran secara bersamaan.

Namun dari Kemenag hanya muncul nama istrinya saja. Sedangkan Naid tidak tercantum dalam daftar jamaah yang akan berangkat tahun 2016.

"Padahal pembayaran sudah lunas termasuk sudah mengikuti manasik haji sebanyak 17 kali. Kok bisa tiba-tiba namanya hilang," kata Rosi Rosmiawati (34) yang merupakan putri sulung Naid. seperti dilansir dari Sindo.

Rosi menduga ayahnya tidak jadi berangkat karena ada oknum mafia haji yang ada di kemenag, Mereka mencari untung sendiri kepada calon jemaah haji. Apalagi orang tuanya dirayu untuk memberikan uang lagi agar bisa berangkat haji.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, H. Sopian membantah adanya dugaan mafia haji yang "memainkan" keberangkatan jamaah calon haji.

"Kami saja di lingkungan Kemenag Karawang tidak bisa memutuskan calon haji yang akan berangkat setiap tahun," katanya, saat dikonfirmasi mengenai dugaan adanya mafia haji, di Karawang, Jawa Barat, Kamis (21/7).

Ia menyatakan, siapa saja calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci setiap tahunnya ditentukan Kementerian Agama. Menurut Sopian, tidak ada permainan dalam menentukan keberangkatan jamaah calon haji. Apalagi sampai ke proses penentuan keberangkatan calon haji. Sebab, keberangkatan ditentukan dengan menggunakan sistem komputerisasi.

Next article Next Post
Previous article Previous Post