Putrinya Dilamar, Jawaban Ulama Besar Ini Mengejutkan Si Pemuda

Putrinya Dilamar, Jawaban Ulama Besar Ini Mengejutkan Si Pemuda

author photo
Putrinya Dilamar, Jawaban Ulama Besar Ini Mengejutkan Si Pemuda
Syaikh Al Utsaimin dan menantunya
Putrinya Dilamar, Jawaban Ulama Besar Ini Mengejutkan Si Pemuda

Setiap orang tentu menginginkan bisa berdekatan dengan seorang ulama. Terlebih lagi jika ulama tersebut memiliki nama besar dan ilmu agama yang mumpuni. Terkadang untuk memperoleh keberkahan ilmu, sebagian orang seringkali menemani ulama tersebut kemana pun ia pergi. Sebagian lagi ingin menjadikan dirinya bagian dari keluarga ulama tersebut, seperti menikahi anak perempuannya.

Hal itu pula yang dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Khalid yang berani mendatangi seorang ulama besar Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin setelah mengisi kajian di Al Qashim. Memang Syaikh Utsaimin selalu pulang berjalan kaki dari kajian tersebut ke rumahnya dikarenakan letaknya yang cukup dekat. Maka dengan keberanian tinggi sang pemuda bertanya, “Maaf Syaikh, apakah anda mempunyai anak perempuan?”

Sontak mimik wajah Syaikh Al Utsaimin berubah dan berbalik tanya, “Ada apa akhi?”

Pemuda yang nekat itu kemudian menjawab, “Kalau ada, saya berniat meminangnya, bolehkah saya meminangnya?”

Tak ada kata atau pertanyaan yang diucapkan oleh Syaikh Al Utsaimin kecuali hanya berkata, “Tunggulah kabar dariku, Insya Allah akan aku telepon?”

Hari demi hari pemuda itu selalu menunggu kabar dari Syaikh Al Utsaimin. Setelah sepekan terbesit dalam hatinya apakah Syaikh tersebut telah melupakan niat baiknya? Apakah ia harus diingatkan kembali?

Akhirnya setelah satu bulan, sebuah telepon tertuju pada asrama tempat pemuda tersebut tinggal. Akan tetapi sang pemuda sedang berkuliah sehingga hanya diterima oleh pihak asrama.

Maka ketika pemuda bernama Khalid ini selesai dari kuliahnya, pihak asrama menyampaikan bahwa Syaikh Al Utsaimin mencari dirinya.

“Mengapa Syaikh mencari diriku?” tanyanya yang telah pesimis dan telah berusaha melupakan permintaannya.

Pemuda itu pun akhirnya menelepon balik dan ia bertanya kepada Syaikh Al Utsaimin, “Maaf, ada apa Syaikh?”

“Saya ingin membicarakan kelanjutan percakapan kita waktu itu?” ungkap Syaikh

“Pembicaraan yang mana, Syaikh?”

“Pembicaraan ketika kamu menyusul saya di jalan. Akhi, silakan kamu lanjutkan prosesnya.”

Jawaban Syaikh Al Utsaimin membuat si pemuda terkejut bukan kepalang. Ternyata Syaikh tidak melupakan permintaannya dan dengan terbata-bata pemuda itu pun menjawab, “Baiklah Syaikh, saya akan mengabari kedua orang tua saya dahulu untuk kelanjutannya.”

“Silakan akhi, saya tunggu kedatangan kalian.” Pungkas Syaikh Al Utsaimin

Ternyata alasan hampir satu bulan penuh Syaikh Al Utsaimin tidak kunjung memberikan jawaban adalah dikarenakan ia menyelidiki langsung mengenai pemuda itu. Hal ini pula yang hendaknya dicontoh oleh para orang tua atau wali anak perempuan yang dilamar oleh seorang pemuda.

Syaikh Al Utsaimin menyelidiki mulai dari pergulannya, bagaimana sang pemuda di mata teman-temannya, para gurunya, keseriusan dalam belajar, latar belakang keluarganya hingga prestasinya di perkuliahan. Sebuah sikap yang seringkali bertolak belakang dengan orang tua saat ini yang langsung menanyakan kepada si pemuda saat itu juga dan lebih banyak berkaitan dengan materi semata.

Syaikh Al Utsaimin lebih melihat watak dan kepribadian si pemuda lewat orang yang ada di dekatnya dan beliau pun bisa memutuskan apakah si pemuda merupakan calon yang terbaik setelah bermusyawarah dengan pihak keluarga lainnya.

Baca Juga:


Semoga para orang tua menyadari betapa pentingnya mengetahui si pelamar lebih dalam lewat orang-orang terdekatnya sehingga ketika kelak setelah menikah, keputusan orang tua tidak salah dan tidak berakibat fatal.

Wallahu A’lam
Next article Next Post
Previous article Previous Post