Karena Terlalu Tampan, Dua Pemuda Ini Diusir Dari Negerinya

Karena Terlalu Tampan, Dua Pemuda Ini Diusir Dari Negerinya

author photo
Karena Terlalu Tampan, Dua Pemuda Ini Diusir Dari Negerinya │ Wajah yang tampan ataupun cantik merupakan anugerah dari Allah yang harus disyukuri. Meskipun begitu, terkadang efek ketampanan seseorang bisa membuat lawan jenisnya terbayang-bayang bahkan hingga tergila-gila.

Seperti itu juga yang terjadi pada jaman Khalifah Umar bin Khattab dimana ketika beliau berjalan-jalan di malam hari guna mengetahui kondisi masyarakatnya, ia dikejutkan oleh suara seorang wanita yang melantunkan bait syair yang sangat aneh.

Karena Terlalu Tampan, Dua Pemuda Ini Diusir Dari Negerinya
Ilustrasi
“Adakah jalan untuk minuman keras
Dan aku akan meminumnya
Atau adakah jalan kepada Nashr bin Hajjaj?”

Dengan penuh rasa penasaran akan nama Nashr bin Hajjaj, maka Umar bin Khattab pun menyuruh pembantunya mencari informasi. Setelah diketahui, maka dipanggillah laki-laki tersebut dan memang benar bahwa Nashr bin Hajjaj sangatlah tampan. Tak heran jika banyak wanita tergila-gila kepadanya.

Setelah menceritakan tentang pengaruh ketampanannya, rambut Nashr pun diperintahkan oleh Khalifah Umar agar dipotong. Namun ternyata justru ketampanan Nashr bin Hajjaj semakin bertambah. Amirul Mukminin kemudian menyuruhnya agar memakai ikat kepala. Bukannya bertambah jelek, justru ia semakin bertambah tampan.

Akhirnya karena tidak mendapatkan solusi yang bisa menutupi ketampanan Nashr bin Hajjaj, Umar pun memerintahkannya agar bergabung dengan tentara di Bashrah.

Hari-hari pun berlalu dan Khalifah Umar seperti biasa melakukan inspeksi atau pengawasan ke rumah-rumah warga di malam hari. Ternyata ia mendengar sebuah pembicaraan para wanita yang menyebutkan bahwa laki-laki paling tampan di Madinah adalah Abu Dzuaib.

Maka setelah mendapatkan informasi tentang keberadaan Abu Dzuaib, Umar pun memerintahkannya menghadap dan benar saja bahwa Abu Dzuaib sangat tampan. Sama seperti yang dilakukan pada Nashr, Umar memerintahkan agar rambut Abu Dzuaib dipotong. Namun model rambut barunya membuat ia semakin bertambah tampan.

Mengetahui maksud dari Amirul Mukminin, Abu Dzuaib pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin. Jika aku harus berangkat, susulkan aku pada sepupuku.” Ternyata Abu Dzuaib merupakan sepupu dari Nashr bin Hajjaj. Maka tanpa banyak kata, Umar pun memerintahkannya untuk menjadi tentara Islam di Bashrah.

Jadi perlakuan Khalifah Umar kepada dua pemuda tersebut bukanlah tanpa tujuan yang baik, meski terkesan diusir. Justru yang dilakukannya agar kedua pemuda tersebut bisa terbebas dari fitnah wanita dan berusaha menempatkan keduanya dalam barisan syuhada. Umar bin Khattab pun telah menyelamatkan para wanita muslimah agar terhindar dari godaan jiwa dan pandangan mata.

Umar Radhiyallahu ‘Anhu merasakan bahwa kesibukan muslimah yang harusnya diisi dengan dzikir dan bacaan Qur’an, terhalang oleh ketampanan seorang laki-laki sehingga beliau takut jika mereka terjatuh dalam n4fsu hewani yang lebih mementingkan fisik dan hal itu termasuk dalam zin4 mata serta zin4 hati.

Jika terus dibiarkan maka hati wanita akan menjadi gersang dari kalamullah dan nur illahiah. Hati dan pikirannya hanya lebih banyak difokuskan pada laki-laki yang dikaguminya dan itulah awal dari kehancuran yang harus segera diatasi.

Kini hal tersebut seakan bukan suatu kesalahan dimana banyak muslimah yang mengidolakan artis tampan, meski bukan dari non muslim. Ketika bertemu di suatu konser atau temu penggemar, maka muslimah yang mengenakan jilbab itu nampak begitu histeris. Tak hanya muslimah yang belum menikah, muslimah yang sudah bersuami pun seakan tidak memandang bahwa itu dosa.

Memang sulit untuk memiliki pemimpin seperti Umar saat ini. Namun semangatnya haruslah ditanamkan dalam diri setiap muslimah dimana mereka berani mengusir wajah-wajah tampan yang bukan hak mereka, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam imajinasi. Mereka yang berjiwa Umar-lah yang berani menghilangkan pembicaraan yang sia-sia dan diisi dengan kalamullah.

Baca Juga:


Semoga para muslimah disini bisa lebih menjaga mata, hati dan lisan dari perkara yang menjauhkannya dari taat kepada Allah. Aamiin

Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post