Selain Doa Penutup Majelis, Akhirilah Majelis Kalian Dengan Surat Al Ashr

Selain Doa Penutup Majelis, Akhirilah Majelis Kalian Dengan Surat Al Ashr

author photo
Majelis yang dimaksud disini adalah suatu kumpulan orang-orang dalam suatu cara untuk membahas suatu ilmu, seperti misalnya majelis pengajian, majelis pendidikan agama, halaqah, silaturrahim keluarga dan majelis lainnya yang bermanfaat untuk agama.

Selain Doa Penutup Majelis, Akhirilah Majelis Kalian Dengan Surat Al Ashr


Di akhir pembicaraan atau ketika majelis mau ditutup, maka disunnahkan bagi MC atau pembawa acara untuk membaca doa kaffaratul majlis. Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW, seperti yang termuat dalam hadits berikut.


عَنْ أَبِى بَرْزَةَ الأَسْلَمِىِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بِأَخَرَةٍ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ. فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى. قَالَ كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ فِى الْمَجْلِسِ

Dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu anhu ia berkata: “Jika Rasulullah SAW hendak bangun dari suatu majelis beliau membaca: Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. Seorang sahabat berkata: “Ya Rasulullah, engkau telah membaca bacaan yang dahulu tidak biasa engkau baca?” Beliau menjawab: “Itu sebagai penebus dosa yang terjadi dalam sebuah majelis.” (HR. Abu Dawud)

Doa ini disebut pula Kafaratul Majlis, karena keutamaannya adalah sebagai penebus dosa dalam majelis tersebut.


Bacaan Doa Kaffaratul Majlis

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

(Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik)

Selain dengan membaca doa Kaffaratul Majelis tersebut, ada bacaan yang lebih penting pula. disunnahkan untuk menutup suatu majelis dengan surat Al Ashr, hal ini seperti yang telah dicontohkan oleh para sahabat radhiallahu anhum.

Dari Abu Madinah Ad-Darimi, ia berkata,

كَانَ الرَّجُلانِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَيَا لَمْ يَفْتَرِقَا حَتَّى يَقْرَأَ أَحَدُهُمَا عَلَى الآخَرِ : ” وَالْعَصْرِ إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ” ، ثُمَّ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمَا عَلَى الآخَرِ

Jika dua orang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bertemu, maka mereka tidak akan berpisah sampai salah satu di antara keduanya membaca ‘wal ‘ashr innal insana lafii khusr …’. Lalu salah satu dari keduanya saling mengucapkan salam untuk lainnya.” (HR. Abu Daud dalam Az-Zuhd, no. 417; Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath, 5: 215; Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman)

Para sahabat radhiyallahu ‘anhum selalu istiqomah membaca surat Al Ashr ketika hendak berpisah dari suatu majelis. Amalan ini bukanlah bid’ah yang dibuat-buat oleh para sahabat. Sudah barang tentu mereka melakukannya karena ada petunjuk dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, entah sabda, praktik atau penetepan dari beliau.

Abdullah bin Mas’ud dan Imam Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata,

مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُتَأَسِّيًا فَلْيَتَأَسَّ بِأَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُمْ كَانُوْا أَبَرَّ هَذِهِ اْلأُمَّةِ قُلُوْبًا، وَأَعْمَقَهَا عِلْمًا، وَأَقَلَّهَا تَكَلُّفًا، وَأَقْوَمَهَا هَدْيًا، وَأَحْسَنَهَا حَالاً، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ وَلإِقَامَةِ دِيْنِهِ، فَاعْرِفُوْا لَهُمْ فَضْلَهُمْ وَاتَّبِعُوْهُمْ فِي آثَارِهِمْ، فَإِنَّهُمْ كَانُوْا عَلَى الْهُدَى الْمُسْتَقِيْمِ

Barangsiapa di antara kalian yang ingin meneladani, hendaklah meneladani para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena sesungguhnya mereka adalah umat yang terbaik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit bebannya, dan paling lurus petunjuknya, serta paling baik keadaannya. Suatu kaum yang Allah telah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya, untuk menegakkan agama-Nya, maka kenalilah keutamaan mereka serta ikutilah atsar-atsarnya, karena mereka berada di jalan yang lurus.” (HR. Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jami’ Bayan Al-‘Ilm)

Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah dan inayahNya pada kita semua. Aamiin.
Next article Next Post
Previous article Previous Post