Kisah Nyata: Cerai Dengan Suami Murtadin, Muslimah Ini Diuji Ekonomi Sulit Hingga Tumor

Kisah Nyata: Cerai Dengan Suami Murtadin, Muslimah Ini Diuji Ekonomi Sulit Hingga Tumor

author photo
KabarMakkah.Com – Muslimah sang satu ini sangatlah tangguh dalam memegang akidah Islamnya. Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai guru TK ini harus menjalani hari-harinya dengan ujian yang sangat berat. Berbagai episode kehidupan seakan harus ditelannya dengan berat. Namun muslimah yang menyandang gelar S1 ini tetap memilih Islam dan ridha dengan apa yang Allah tetapkan.

Ujian yang ia jalani bermula saat empat belas tahun yang lalu dimana ia menikah dengan seorang muallaf yang sebaya. Suaminya berasal dari keluarga Kristen dan mengikrarkan syahadat saat menikah. Ia pun disaksikan oleh keluarga dan jamaah masjid ternama yang ada di Jakarta.

Kisah Nyata: Cerai Dengan Suami Murtadin, Muslimah Ini Diuji Ekonomi Sulit Hingga Tumor
Linda, Muslimah yang memegang teguh akidahnya (Foto: Infaqdakwahcenter.com)
Hari-hari pertama pernikahan dilalui dengan kebahagiaan dan hidup yang berkecukupan. Sang suami yang muallaf pun begitu rajin untuk belajar shalat dan rukun islam lainnya. Hampir bisa dikatakan rumah tangga yang dijalaninya telah mencapai rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah.

Akan tetapi beberapa tahun kemudian, kehidupan mulai berubah. Ketika telah memiliki sepasang anak, Muslimah bernama samaran Linda ini diguncang dengan prahara rumah tangga yang cukup hebat. Sang suami yang memeluk agama Islam, sudah tidak mendirikan kewajibannya lagi sebagai seorang muslim dan memilih kembali kepada agama keluarganya. Ia pun diketahui tengah menjalin hubungan dengan seorang wanita dengan agama yang sama.

Sampailah pada puncaknya dimana ia murtad dan menikahi wanita Kristen pilihannya tersebut. Sungguh sebuah kondisi seperti kiamat dalam rumah tangga yang dijalani oleh Linda.

Awalnya Linda coba bertahan sekemampuan yang ia bisa. Ia pun tetap bersabar dengan harapan agar suami bisa tersadar akan kesalahannya dan segera memeluk agama Islam kembali. Namun rupanya sang suami menolak ajakan hidayah dari Linda. Karena kondisi tersebut, dengan terpaksa Linda pun bercerai dengan suami murtadin yang telah merusak rumah tangganya. Perceraian pun resmi diajukan dan diputuskan di Pengadilan Agama Bekasi.

Dilanda penderitaan ekonomi yang cukup berat pasca pernikahan, tidak membuat Linda bersedih berkepanjangan. Ia bersyukur masih bisa menyelamatkan akidah anak-anaknya dari ayah yang murtadin. Ia pun harus menerima kenyataan perilaku-anak-anaknya yang masih trauma pasca perceraian tersebut.

Sebagai seorang single parent, ia berupaya sekeras mungkin untuk bisa membesarkan sekaligus mendidik kedua anaknya yang masih berstatus pelajar. Ia pun mencari solusi dan memilih menjadi pengajar TK dengan berbekal ijazah S1 yang dimilikinya.

Sungguh beban yang dirasakan dalam pikiran Linda begitu meremukkan kepala. Ia harus berpikir bagaimana caranya untuk bisa menghidupi keluarganya, pendidikan anak-anaknya dan berbagai pengeluaran bulanan seperti biaya kontrakan. Jika dihitung-hitung, biaya yang harus ia keluarkan untuk kebutuhan dasar saja sudah mencapai 2,9 juta rupiah. Sungguh sangat jauh dari penghasilannya menjadi guru TK yang hanya 800 ribu rupiah setiap bulannya.

Sadar akan kondisinya yang kekurangan, ia pun mencari usaha tambahan dengan berjualan keripik singkong. Meski telah mengeluarkan seluruh kemampuan yang ada, namun pendapatannya belum bisa mencukupi.

Harapan pada suaminya yang memberikan nafkah untuk biaya sekolah anak-anak pun seakan tersendat entah apa penyebabnya.

Himpitan ekonomi yang harus ia terima, semakin bertambah dengan mantan suami yang mengambil putri sulungnya. Pihak suami sengaja ingin mengambil alih anak pertamanya tersebut. Sementara anaknya yang laki-laki menjadi hak asuhnya.

Ia dengan terpaksa harus merelakan putrinya diasuh oleh ibu tirinya yang Kristen karena sebelumnya telah terjadi kesepakatan antara ia dengan mantan suaminya tersebut. Ia berkata agar mantan suami ataupun istri barunya tidak boleh mengganggu akidah Islam putrinya sehingga meski bersama dalam keluarga Kristen, sang anak harus tetap seorang Muslimah. Ia pun mendapatkan hak untuk mengambil putrinya ketika natal tiba agar tidak terpengaruh.

Kekalutan belumlah reda karena ia harus menerima ujian Allah berupa tumor yang bersarang di tubuhnya. Ia pun harus menjalani operasi tumor yang pertama kalinya pada hari kamis (23/2/2016).

Linda yang telah berbagi hak asuh dengan mantan suaminya, masih tetap merasa kerepotan dengan ekonomi yang harus ia tanggung. Belum lagi ia harus membayar tunggakan anak laki-lakinya yang sudah beberapa bulan belum bisa dilunasi.

Semoga kita bisa membantu muslimah yang mempertahankan aqidahnya tersebut baik lewat doa maupun donasi melalui Infakdakwahcenter.com

Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post