Nah Loe.. Gara-gara 'Baunya Sudah La Ilaha Illallah' Kantor Tribun Digeruduk FPI

Nah Loe.. Gara-gara 'Baunya Sudah La Ilaha Illallah' Kantor Tribun Digeruduk FPI

author photo
Belum lama ini di media sosial beredar screenshot berita Tribunnews yang berjudul "Sampah di Makassar Baunya Sudah La Ilaaha Illallah". Judul berita tersebut mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Sebagian menilai penggunaan kalimat tauhid, laa illaaha illallah pada judul tersebut tidak sesuai dengan tempatnya.

Sampah di Makassar Baunya Sudah La Ilaaha Illallah


Melihat ada yang tak beres dalam judul tersebut, Panglima Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan, Ustadz Abd Rahman beserta lima pengurus lainnya langsung menyambangi kantor redaksi Tribun Timur di Jalan Cenderawasih No 430, Makassar, Sulawesi Selatan.

Di hadapan redaksi Tribun Timur, FPI meminta media massa untuk lebih berhati-hati menggunakan kalimat tauhid dalam judul berita.

"Umat Islam yang betul-betul paham agama, selalu meninggikan kalimat tauhid Lailahaillallah. Tidak diucapkan sembarangan. Apalagi dikaitkan dengan kata yang tidak pantas," kata salah seorang pengurus FPI, Rabu (6/1/2016).

Kemudian, sehari setelahnya, Berita kontroversi yang berjudul ‘Sampah di Makassar Baunya Sudah La Ilaaha Illallah’dikabarkan telah dicabut atau dihapus oleh redaksi Tribun Timur.

Pencabutan ini dilakukan setelah Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan memberi nasehat tentang kekeliruan berita tersebut. Pada Senin (3/1/2016) sejumlah pengurus FPI menyambangi kantor redaksi Tribun Timur di Jalan Cendrawasih, Makassar, Sulawesi Selatan.

Walaupun berita itu sudah dicabut, namun di media sosial screenshot berita tersebut masih beredar. Itu sebabnya Ketua FPI Sulawesi Selatan Habib Muchsin Al Habsyi sibuk mengklarifikasinya.

"Tribun-Timur.com sudah mencabut berita ini, tapi anehnya masih disebar di medsos. Dan lebih aneh lagi, yang disebar itu sudah dipotong-potong kalimatnya. Saya sudah jelaskan di medsos bahwa kasus itu sudah selesai dan sudah diklarifikasi teman-teman FPI di Makassar," kata Habib Muchsin seperti dikutip Tribun Timur.

Meskipun begitu, Habib Muchsin yakin bahwa Tribun hanya khilaf dan tidak berniat melecehkan.

“Saya yakin, Tribun Timur tidak bermaksud melecehkan kalimat tauhid. Sebagai manusia biasa, kekhilafan adalah hal biasa, yang luar biasa adalah tidak mau menyadari kekhilafan itu,” pungkas Habib Muchsin.

Next article Next Post
Previous article Previous Post