Menjual Agama Karena Kebelet Kaya..

Menjual Agama Karena Kebelet Kaya..

author photo
Pada suatu ketika Rasulullah SAW mendapatkan hadiah sehelai sapu tangan yang terbuat dari sutra yang sangat lembut. Para sahabat memegangi sapu tangan itu karena kagum dengan kebagusannya.

Melihat itu Rasulullah langsung bersabda: “Sungguh sapu tangan Sa’ad bin Mu’adz di surga jauh lebih lembut dari itu”.

Menjual Agama Karena Kebelet Kaya


Dari hadits diatas kita bisa ambil pelajaran bahwa Rasulullah tidak ingin shahabatnya terpesona dengan kehidupan dunia. Sedikit saja hati mereka cenderung ke arahnya, beliau langsung memalingkannya ke arah kehidupan akhirat.

Mungkin hal ini sangat bertentangan sekali dengan kondisi kita sekarang, justru keluar dari majlis ilmu, yang terbayang bagaimana supaya jadi milioner dalam setahun, punya mobil alphard dalam waktu singkat, jadi pengusaha sukses dalam sebulan, punya rumah mewah sesegera mungkin, punya perhiasan emas, intan berlian bagai toko berjalan, dsb. Yang lebih anehnya lagi, itu semua diiming-imingi mendapatkannya dengan amalan akhirat. Dengan memperbanyak sedekah, dengan shalat tahajjud, shalat dhuha, banyak tilawah, dll.

Akhirnya, muncullah orang-orang kebelet ingin kaya dengan memakai dalil-dalil al Qur’an dan sunnah.

Mungkin perlu kita intropeksi lagi, apakah semua ini benar? Atau kita lagi dipermainkan oleh hawa nafsu?

Barangkali ada yang kurang srek dengan tulisan ini, atau merasa tersinggung. Tapi demi keselamatan kita di akhirat mari kita evaluasi lagi, apakah beramal cara begini akan menyelamatkan kita di akhirat nanti atau malah menjerumuskan kita kepada kesengsaraan. Bungkusnya indah, tapi dalamnya bahaya.

Bagi yang ikhlas, tidak berniat dan tidak merasa seperti itu, tidak usah merasa tersinggung, ucapkanlah alhamdulillah. Allah Maha Tahu apa yang tersimpan di dalam hati kita.

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (Ghafir: 19)

Bukan ingin mengkritik, tapi sekedar saling mengingatkan. Maka pahamilah dengan baik.


Sumber: zulfiakmal.wordpress.com
Next article Next Post
Previous article Previous Post