Masih Tak Percaya Jika Allah Maha Pemberi Rizqi? Baca Ini !!!

Masih Tak Percaya Jika Allah Maha Pemberi Rizqi? Baca Ini !!!

KabarMakkah.Com - Terkadang kita jarang untuk memikirkan tentang kejadian yang kita lewati setiap hari di dunia ini. Tahukah saudara bahwasanya kita tak mungkin hidup di dunia ini tanpa adanya Tuhan yang Maha Mengatur Dan Maha Memberi Rizqi pada semua makhluqnya.

Allah SWT telah memerintahkan kita untuk bertafakkur tentang alam ini dan semua yang ada di dalamnya, Dalam Surat 'Abasa ayat 24 Allah SWT berfirman:

فَلْيَنظُرِ الْإِنسَانُ إِلَىٰ طَعَامِهِ

“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”

Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kita untuk memikirkan apa yang kita makan, karena pada dasarnya semua makanan adalah ciptaanNya. hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini.

Buah Buahan
Rizqi Dari Allah


Saya ingin mengajak anda untuk berfikir secara logis, perlu anda ketahui bahwa yang menjadi makanan pokok bagi semua makhluq adalah tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian, bisa berupa beras, gandum, jagung, ubi, rumput, dedaunan, daging hewan dll. tak mungkin anda akan makan selain dari yang saya sebutkan tadi.

Dari makanan yang telah saya sebutkan diatas bisa dijadikan sub makanan makanan yang lain, misalnya Mie ayam, Bakso, Pizza, Burger, Tempe, Tahu dsb. Jika kita amati dengan teliti, ternyata sub sub makanan ujung-ujungnya pasti ciptaan Allah SWT.

Lalu apakah hanya itu rizqi Allah untuk ciptaanNya? ternyata Tidak !!! kita harus banyak bersyukur karena Allah juga menciptakan buah-buahan. apakah anda pernah memikirkan bagaimana jadinya tubuh manusia tanpa memakan buah-buahan?

Apakah anda pernah memikirkan bagaimana jadinya tubuh anda tanpa makan buah-buahan? memangnya manusia bisa menciptakan apa? vitamin? kalsium? protein? perlu anda ketahui bahwa kata-kata yang saya sebutkan tadi sumber yang terkandung didalamnya pasti dari Allah SWT.

Hanya dari rizqi yang diberikan oleh Allah SWT semua makhluk di dunia ini bisa melangsungkan kehidupan, dan yang lebih penting lagi, selain bisa dimakan, ternyata rejeki dari Allah juga bisa di "bisnis" kan. seperti contohnya pabrik kecap, bahan dasarnya dari kedelai. dari kedelai manusia bisa mengolahnya menjadi sumber daya ekonomi masyarakat.

Ada yang menanam kedelai, ada pekerja, ada sarana dan prasarana. setelah panen kemudian kedelai dibeli oleh produsen kecap. kemudian ada pekerja lain lagi yang mengolahnya, ada pekerja lain bagian membuat botol, ada pekerja lain bagian promosi, marketing dll.

Itu hanya satu contoh perumpamaan. selain bisa dibuat kecap kedelai juga bisa dibuat seribu macam olahan yang akan mendatangkan rejeki bagi manusia. silahkan anda bertafakkur, apakah yang saya tulis ini masuk akal?

Nah, itu baru satu rejeki Allah yang berupa"kedelai". belum jutaan macam rejeki Allah yang lain. jika saya sebutkan satu persatu semua ciptaan Allah yang bisa dijadikan perputaran bisnis oleh manusia tentu tidaklah cukup saya tulis semua di halaman yang sempit ini. maka dari itu hendaknya kita pandai-pandai merenung dan bertafakkur tentang semua ciptaan Allah SWT. semakin anda cerdas dalam bertafakkur tentang ciptaan Allah maka semakin terbuka lebar ladang bisnis bagi anda. Sebagai contoh lihatlah buah manggis, bukan hanya dagingnya saja yang bermanfaat bagi manusia. daun dan kulitnya pun dipercaya bisa mengobati penyakit kronis seperti kanker. Subhanallah... Allahu Akbar.. tidak ada satupun ciptaaan Allah yang menjadi sia-sia di dunia ini



فَلْيَنظُرِ الإِنسَانُ إِلَى طَعَامِهِ أَنَّا صَبَبْنَا الْمَآءَ صَبّاً ثُمَّ شَقَقْنَا الاْرْضَ شَقّاً فَأَنبَتْنَا فِيهَا حَبّاً وَعِنَباً وَقَضْباً وَزَيْتُوناً وَنَخْلاً وَحَدَآئِقَ غُلْباً وَفَاكِهَةً وَأَبّاً مَّتَاعاً لَّكُمْ وَلاِنْعَامِكُمْ

"Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” ( Qs Abasa : 24-32 )



Next article Next Post
Previous article Previous Post